Hamilton, Kanada (ANTARA) - Misi Iran di PBB, Rabu (11/6), menegaskan bahwa jalan ke depan adalah melalui diplomasi "bukan militerisme", sembari mengkritik pernyataan terbaru dari kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sidang DPR AS.
"Ancaman 'kekuatan yang luar biasa' tidak akan mengubah fakta: Iran tidak mencari senjata nuklir, dan militerisme AS hanya memicu ketidakstabilan," kata Misi Iran di PBB dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di X.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa CENTCOM, yang wilayah operasi pasukannya mencakup di seluruh wilayah Timur Tengah, tidak memiliki legitimasi apa pun dalam masalah perdamaian regional dan nonproliferasi.
"Warisan CENTCOM dalam memicu ketidakstabilan regional, melalui persenjataan agresor dan memungkinkan kejahatan Israel, menghilangkan kredibilitasnya untuk berbicara tentang perdamaian atau nonproliferasi," kata Misi Iran.
Baca juga: AS tidak izinkan Iran mengayakan uranium untuk keperluan apapun
Baca juga: Ratusan legislator AS desak Trump lenyapkan program nuklir Iran
Dengan menegaskan bahwa diplomasi tetap menjadi satu-satunya solusi yang layak, misi tersebut menegaskan bahwa "Diplomasi -- bukan militerisme -- adalah satu-satunya jalan ke depan."
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas kesaksian Jenderal Michael Kurilla, kepala CENTCOM, selama sidang DPR AS pada Selasa (10/6), saat dia ditanya oleh Ketua DPR AS Mike Rogers.
"Presiden (Donald) Trump telah menjelaskan bahwa jika Iran tidak menghentikan pengayaan nuklir secara permanen, kekuatan militer oleh AS mungkin akan diperlukan. Jika presiden mengarahkan, apakah CENTCOM siap untuk menanggapi dengan kekuatan yang sangat besar untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir?" tanya Rogers kepada Kurilla.
"Saya telah memberikan menteri pertahanan dan presiden berbagai pilihan," jawab Kurilla.
Ketika didesak lebih lanjut terkait pertanyaan tersebut, Kurilla mengonfirmasi dengan menyebut "Ya."
Sumber: Anadolu
Baca juga: Khamenei merasa tak yakin negosiasi nuklir Iran-AS akan bawa hasil
Baca juga: Iran buka peluang konsorsium nuklir asal beroperasi di dalam negeri
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025