Jakarta (ANTARA) - Simone Inzaghi menyatakan mungkin saja dia tak menjadi pelatih Inter Milan saat Nerazzurri memulai Piala Dunia Klub pertengahan buluan ini melawan Monterrey, Urawa Reds, dan River Plate di Grup E.
Football Italia melaporkan Inzaghi mungkin tergoda oleh tawaran besar dari Al-Hilal setelah kekalahan menyakitkan dalam final Liga Champions melawan Paris Saint-Germain di Allianz Arena, Minggu dini hari WIB.
Sudah ada laporan yang menyebutkan Inzaghi condong enerima tawaran gaji 30 juta Euro (Rp555 miliar) per musim dari Al-Hilal.
"Saya tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu. Saya datang ke sini untuk berbicara sebagai tanda rasa hormat dan kesopanan setelah kekalahan yang sangat menyakitkan ini," kata Inzaghi.
“Terlalu banyak kekecewaan saat ini untuk membicarakan masa depan, kami telah menjalani 58 pertandingan untuk sampai di sini sejak 13 Juli dan membicarakan masa depan untuk saat ini rasanya tidak tepat," tambah dia.
Baca juga: Pierre Gasly dan Isack Hadjar pamer jersei PSG
Nerazzurri mencapai final Liga Champions keduanya dalam kurun tiga tahun, yang merupakan sebuah pencapaian luar biasa.
Namun, kekalahan menyakitkan dalam final ini membuat musim Inter berakhir antiklimaks setelah digadang-gadang akan meraih treble musim ini.
Inter dikalahkan AC Milan pada semifinal Coppa Italia dan dikalahkan Napoli dalam perebutan Scudetto dengan hanya selisih satu poin.
"Tim bangkit lebih kuat dari kekalahan, itu mungkin tampak seperti basa-basi, tetapi itu benar dan kami telah melakukannya di masa lalu dengan memenangkan Scudetto," ucap Inzaghi.
“Ada kekecewaan malam ini, tetapi kami harus tetap tegakkan kepala, mengetahui bahwa kami menghadapi tim yang pantas menang," tambah dia.
Baca juga: Sosok Desire Doue, wonderkid yang bawa PSG juara Liga Champions
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025