Jakarta (ANTARA) - Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terus mendorong pertumbuhan investasi hijau melalui serangkaian penerbitan regulasi strategis.
Plh Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Harris mengatakan sederet regulasi, yang beberapa di antaranya merupakan hasil dari proyek kolaborasi Indonesia-Jerman, ExploRE telah disiapkan untuk memperkuat arah kebijakan pengembangan biometana di tanah air.
"Melalui kolaborasi ini, telah dihasilkan beberapa instrumen penting seperti penetapan KBLI 35203 untuk bisnis biogas yang telah terintegrasi dalam sistem OSS BKPM; penyusunan Biomethane Investment Guideline guna mendorong investasi hijau; serta naskah akademik mengenai kebutuhan regulasi pemanfaatan biogas menjadi biometana," jelas Harris di Jakarta, Rabu.
Inisiatif-inisiatif tersebut, lanjut dia, menunjukkan sinergi solid antara pemerintah, lembaga riset, industri dan mitra pembangunan internasional dalam membangun landasan kebijakan dan investasi serta tata kelola yang mendukung terciptanya ekosistem biometana nasional.
"Lebih dari sekadar capaian teknis, hasil kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi dasar berkelanjutan bagi penguatan tata kelola energi dan percepatan transisi menuju sistem energi yang bersih dan berkeadilan di Indonesia," ujar Harris.
Lebih lanjut, ia menyampaikan upaya ini juga sejalan dengan momentum kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) pada bulan September lalu.
Perjanjian ini membuka peluang kerja sama ekonomi hijau antara Indonesia dan Uni Eropa, termasuk transfer teknologi, transfer energi bersih, penguatan standar keberlanjutan serta perdagangan produk energi terbarukan berdasarkan potensi lokal.
"Keselarasan arah kebijakan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam mempercepat pertumbuhan hijau dan memperluas jejaring investasi global yang berkelanjutan," kata Harris.
Melalui langkah-langkah tersebut, Harris menegaskan bahwa transisi energi bukan hanya agenda teknis tetapi transformasi ekonomi yang menuntut sinergi seluruh pemangku kepentingan.
"Melalui kebijakan yang progresif, dukungan investasi, dan kolaborasi Internasional, Indonesia bergerak menuju masa depan energi yang lebih bersih, mandiri serta mampu menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat," kata Harris.
Sementara itu, Direktur Program Energi GIZ Indonesia/ASEAN Lisa Tinschert mengatakan proyek ExploRE yang berlangsung selama 8 tahun, telah memberikan berbagai hasil dan capaian penting.
"Salah satu kontribusi utama ExploRE adalah mendorong pengembangan ekosistem biometana berbasis limbah industri, melalui dukungan menyeluruh, mulai dari penyusunan kebijakan, peningkatan kapasitas, pembangunan basis data potensi biometana, sosialisasi publik, hingga bantuan teknis pada proyek-proyek potensial," kata Tinschert.
Baca juga: Kementerian ESDM: Bioenergi strategis di transisi energi nasional
Baca juga: RI-Jerman mengenalkan potensi biometana lewat musikal dan dialog
Baca juga: Subholding Gas Pertamina manfaatkan biometana bagi pelanggan ritel
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































