Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang dikenal dengan KDM, berpotensi menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.
Berikut isi narasi dalam unggahan tersebut:
“saat rapat PBB presiden AS Donald Trump tanyakan anak buah Prabowo yang ramai di FB dan di YouTube yaitu KDM. Trump berkata dalam bahasa Inggris bahwa KDM berpotensi menjadi presiden berikutnya. Trump mengatakan sepak terjang politik KDM sangat luar biasa, baru jadi gubernur sudah disukai rakyat dunia, bukan hanya Indonesia. Ternyata negara lain pantau Indonesia hingga tahu kinerja KDM. Klik ikuti dan share videonya”
Namun, benarkah Trump sampaikan Dedi Mulyadi berpotensi menjadi Presiden Indonesia selanjutnya?
Unggahan yang menarasikan Presiden AS, Donald Trump sampaikan Dedi Mulyadi berpotensi menjadi Presiden Indonesia selanjutnya. Faktanya, pernyataan tersebut tidak berdasar. (Facebook)Penjelasan:
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan pernyataan resmi Donald Trump yang menyebut Dedi Mulyadi berpotensi menjadi Presiden Republik Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bersama lebih dari 20 pemimpin negara menghadiri KTT Perdamaian Sharm El Sheikh di Mesir pada Senin (13/10), yang menandai berakhirnya konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
Dalam kesempatan itu, Presiden AS Donald Trump memuji Presiden Prabowo atas perannya dalam membantu tercapainya kesepakatan damai tersebut. Selengkapnya dapat dilihat di sini
Tidak ada rekaman video, pernyataan resmi, maupun pemberitaan yang menunjukkan bahwa Donald Trump pernah menyebut Dedi Mulyadi berpotensi menjadi presiden Indonesia. Dengan demikian, unggahan tersebut merupakan tidak berdasar.
Klaim: Trump sampaikan Dedi Mulyadi berpotensi menjadi Presiden Indonesia selanjutnya
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































