Semarang (ANTARA) - Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jawa Tengah melakukan pembangunan sebanyak 14.000 rumah sebagai bagian Program Pembangunan Tiga Juta Rumah yang digulirkan Presiden RI Prabowo Subianto.
"Sampai saat ini, DPD Himperra Jateng sudah merealisasikan sekitar 6.000 unit dan punya target sekitar 14.000 unit," kata Ketua Himperra DPD Jateng Sugiyatno di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan usai audiensi pengurus DPD Himperra Jateng dengan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Dari hasil audiensi itu, ia menyampaikan bahwa Gubernur Jateng mendukung pembangunan perumahan yang dilakukan Himperra untuk membantu mengatasi "backlog" perumahan di wilayah tersebut.
"Dalam waktu empat bulan ke depan, (kami membangun) minimal sekitar 7.000 unit. Makanya, hari ini kami menghadap Pak Gubernur untuk meminta 'support' terkait kendala di lapangan," katanya.
Diakuinya, kendala pembangunan perumahan yang dihadapi pengembangan di lapangan, salah satunya adalah perizinan di tingkat pemerintah kabupaten/kota.
"Harapannya, dengan 'support' beliau, pengurusan perizinan semuanya, yang terkait dengan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) akan lebih cepat," katanya.
"Jadi, pemasaran kita akan lebih cepat dan tiga juta rumah khususnya bisa tercapai, terutama dari Himperra 14.000 unit tahun ini bisa tercapai," pungkas Sugiyatno.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Jateng Boedyo Dharmawan mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi kendala-kendala yang disampaikan oleh Himperra.
"Tadi sudah disampaikan dalam forum audiensi dari Himperra kendala-kendala perumahan dan sudah kami identifikasi memang ini komprehensif. Artinya, melibatkan banyak sektor, terutama teman-teman pemerintah kabupaten/kota," katanya.
Melihat kondisi tersebut, kata dia, Gubernur Jateng memerintahkan untuk segera diadakan rapat koordinasi untuk mengurai simpul-simpul kendala yang dihadapi oleh para pengembang.
"Harapannya nanti di rapat itu (rakor) dapat solusi-solusi atas permasalahan bagi Himperra khususnya, dan juga pengembang-pengembang perumahan pada umumnya," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menegaskan perlunya sinergi antarpihak untuk menyelesaikan "backlog" perumahan, serta mendorong agar segera dilakukan lokakarya dan rapat koordinasi.
"Nanti kami buat workshop, undang bupati, wali kota, sekalian Dinas Perkim kabupaten/kota, Himperra, perbankan, juga pihak terkait seperti PLN dan BPN. Kita sudah mendapat penghargaan dari Menteri Perumahan, jangan sampai justru kinerjanya terhambat karena perizinan," katanya.
Meskipun kewenangan perizinan ada di kabupaten/kota, kata dia, namun koordinasi di tingkat provinsi tetap bisa dilakukan.
"Kalau sifatnya koordinasi kan boleh. Nanti kami buat rakor pemerintahan agar ada kepastian," katanya.
Baca juga: Himperra sambut baik penambahan kuota rumah subsidi jadi 350 ribu unit
Baca juga: Kejelasan kredit rumah bagi konsumen tak lancar di SLIK
Baca juga: Himperra sambut baik keluarnya SKB terkait program tiga juta rumah
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.