Hilal tak terlihat dari Masjid Raya Hasyim Asy'ari karena kendala awan

4 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta menyatakan bahwa hilal tidak terlihat di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat, Jumat karena pandangan teleskop tertutup awan mendung.

"Ya memang faktor utama karena mendung awan ya. Jadi, itulah faktor utama yang menyebabkan tidak terlihatnya hilal," kata Ketua PWNU Jakarta, Syamsul Maarif dalam jumpa pers di lokasi, Jumat.

Baca juga: Masjid KH Hasyim Asy'ari lakukan pemantauan hilal awal Ramadhan

Namun demikian, Syamsul menyebut bahwa waktu dimulainya masa puasa akan tetap menunggu sidang isbat yang digelar Kementerian Agama.

"Hasil pemantauan ini akan kami sampaikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, kapan kita akan berpuasa tetap menunggu sidang isbat Kementerian Agama," ucap Syamsul.

Sementara itu, Ketua Lembaga Falakiyah PWNU Jakarta Abdul Kholik Sholeh menyebut bahwa selain faktor alam, data hisab yang ada di Jakarta belum memenuhi kriteria imkanur rukyah (pertimbangan kemungkinan terlihatnya hilal).

"Data hisap yang ada di Jakarta ini belum memenuhi kriteria imkanur rukyah Nahdlatul Ulama, yakni ketinggiannya 3 derajat. Memang di Jakarta sudah sampai bahkan 3,9 derajat, namun elongasinya (jarak sudut) itu baru sampai di 6 derajat," ucap Syamsul.

Baca juga: Kemenag pantau hilal awal Ramadhan di 125 titik

Namun demikian, ketentuan imkanur rukyah Nahdlatul Ulama, yakni tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

"Selisih sedikit, hanya kurang dari 0,4 derajat," ujarnya.

Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari menjadi salah satu dari 125 tempat pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah.

Pemantauan hilal di Masjid Raya pertama di Jakarta tersebut digelar oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nhdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |