Bandung (ANTARA) - Hari Bhakti Postel pada 27 September 2025 pada tahun ini menjadi yang ke-80, memiliki akar sejarah pada kejadian di Gedung Pos Cilaki Bandung, Jawa Barat, telah berdiri sejak 1920.
Penjelasan Corporate Secretary Pos Indonesia Tata Sugiarta, di Bandung, Sabtu, kejadian yang dimaksud adalah peristiwa pengambilalihan Kantor Pusat Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT) dari tangan penjajah Jepang oleh pemuda-pemuda Angkatan Muda PTT (AMPTT), tanggal 27 September 80 tahun silam, menjadi simbol perjuangan bangsa dalam menguasai sendi infrastruktur komunikasi yang vital pasca-Proklamasi.
Setelah Jepang menyerah pada Sekutu, situasi di berbagai kota di Indonesia masih belum sepenuhnya terkendali. Termasuk di Bandung, dengan Kantor Pusat PTT yang saat itu berfungsi sebagai pusat pengendali komunikasi nasional masih berada di bawah kendali pasukan Jepang.
Pemuda-pemuda PTT yang dipimpin tokoh-tokoh seperti Soetoko, Slamet Soemari, dan Soewarno kemudian mengambil inisiatif strategis untuk mengambil alih fasilitas tersebut.
Upaya perebutan Kantor Pusat PTT bukan tanpa perlawanan. Setelah dua kali negosiasi dengan pimpinan Jepang mengalami kegagalan, AMPTT memutuskan untuk mengambil alih secara paksa.
Ribuan rakyat berkumpul mendukung aksi tersebut, dan pada pagi hari 27 September 1945, massa berhasil mengepung dan menguasai gedung.
Salah satu momen paling bersejarah terjadi saat pimpinan Jepang akhirnya menyerahkan pedang sebagai simbol menyerah pada para pemuda. Disusul pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan pengangkatan Mas Soeharto sebagai Kepala Jawatan PTT yang baru.
"Mereka sadar betul bahwa Jawatan PTT memiliki peran krusial dalam menyebarkan informasi dan menghubungkan seluruh wilayah Indonesia," ujar Tata.
Kini, gedung yang dibangun pada 1920 oleh arsitek J Herberg itu masih berdiri kokoh. Di dalamnya terdapat Museum Pos Indonesia yang menyimpan jejak sejarah panjang komunikasi di tanah air, mulai dari koleksi prangko, peralatan pos kuno, hingga diorama perjuangan PTT.
Tepat di depan gedung tersebut, berdiri Tugu Pahlawan PTT sebagai penanda peristiwa heroik 80 tahun lalu yang tidak hanya menjadi pengingat peristiwa sejarah, tetapi juga penghormatan terhadap keberanian para pemuda dalam menjaga kedaulatan komunikasi bangsa.
Hari Bhakti Postel yang diperingati setiap 27 September pun tak lepas dari momen penting ini. Sebuah pengingat bahwa peran sektor pos dan telekomunikasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan dan pembangunan Indonesia.
Baca juga: 9 orang dianugerahi Satyalancana Wira Karya di Hari Bhakti Postel
Baca juga: Ketua Umum APJII dedikasikan Satyalancana Wira Karya untuk anggota
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.