Hamas nyatakan komitmen pada gencatan senjata di Gaza

3 hours ago 2

Gaza (ANTARA) - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Rabu (29/10) mengatakan pihaknya tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, dan menuding Israel telah melanggarnya.

Dalam pernyataan persnya, Hamas mengatakan serangan terbaru Israel di Gaza menunjukkan "niatnya untuk merusak kesepakatan gencatan senjata dan memaksakan realitas baru dengan kekerasan, di tengah keterlibatan pemerintah AS."

Pernyataan itu muncul saat Israel dan Hamas saling tuding melakukan pelanggaran gencatan senjata dalam beberapa hari belakangan ini.

Sehari sebelumnya, Israel mengatakan sisa-sisa jasad yang diserahkan Hamas pada Senin malam merupakan bagian tubuh seorang sandera yang jenazahnya telah dievakuasi oleh militer Israel sekitar dua tahun lalu.

Kemudian, sumber Hamas mengatakan Israel menolak masuknya tim dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan faksi Palestina ke Kota Gaza timur untuk mencari sisa-sisa jasad tawanan Israel.

Army Radio milik pemerintah Israel kemudian melaporkan bahwa pasukan Israel menembakkan artileri ke Kota Rafah di Gaza selatan setelah Hamas menargetkan tentara Israel dan menembak mati seorang tentara Israel. Hamas membantah terlibat dalam insiden tersebut.

Tak lama kemudian, Israel mulai melancarkan serangan baru di Gaza di bawah instruksi sang pemimpin, Benjamin Netanyahu, menyusul apa yang disebut Israel sebagai pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas.

Serangan dalam semalam itu menewaskan 104 warga Palestina, termasuk 46 anak-anak dan 20 perempuan, kata otoritas kesehatan Gaza pada Rabu.

Merespons hal itu, Hamas mengatakan pihaknya menunda penyerahan jenazah sandera Israel yang dijadwalkan pada Selasa malam, seraya menuding Israel melakukan pelanggaran kesepakatan gencatan senjata.

Pada Rabu, Presiden AS Donald Trump mengatakan gencatan senjata akan tetap berlaku, serta menambahkan bahwa Israel "harus membalas" karena tentaranya tewas.

Kemudian, militer Israel mengatakan mereka "telah memulai kembali pemberlakuan gencatan senjata" usai melancarkan gelombang serangan udara.

Sumber: Xinhua

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |