Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution ingin memperluas kerja sama dengan Guangdong yang merupakan provinsi di pesisir tenggara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam bentuk investasi, ekspor, dan impor.
Pihaknya meminta kerja sama dengan Guangdong yang merupakan markas BYD, salah satu merek mobil listrik terlaris ketiga dunia pada 2024 semakin erat dan diperluas.
"Kami tahu ada manufaktur besar di sana. Kami harap kita bisa menjalin kerja sama, seperti RRT investasi membangun manufakturnya di sini," ucap Bobby saat menerima Konsul Jenderal (Konjen) RRT di Medan Zhang Min dan delegasi Guangdong di Kantor Gubernur Sumut, Senin.
Gubernur melanjutkan, pihaknya bisa menyuplai getah karet maupun produk hilirisasi minyak kelapa sawit guna kebutuhan manufakturnya.
Provinsi Sumut dan Provibsi Guangdong telah menjalin kerja sama lebih dari 20 tahun, namun selama ini lebih banyak di bidang humaniora.
"Kerja sama Sumut dan Guangdong di level sangat baik. Ada tiga investasi Guangdong di Sumut, yaitu PLTA Batang Toru, Dairi Prima Mineral, dan Taman Sains Teknologi Herbal dan Holtikultura," tuturnya.
Gubernur mengaku, Provinsi Sumut sebagai salah satu lumbung pangan Indonesia dewasa ini sangat membutuhkan pengembangan, dan riset yang masif di sektor pertanian.
"Kami tahu RRT kuat di bidang pengembangan pertanian, bibit, alat pertanian. Kami harap Guangdong bisa membantu kami mengembangkan pertanian di sini," kata Bobby.
Konjen RRT di Medan Zhang Min menyampaikan, bahwa pihaknya siap membantu Provinsi Sumut dalam pengembangan pertanian agar lebih maju lagi ke depan.
Pihaknya siap membantu Gubernur Sumut Bobby Nasution menyukseskan visi misinya memimpin provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di Indonesia mencapai 15,47 juta jiwa.
"Program pengobatan gratis, pendidikan gratis, dan pengembangan hilirisasi, serta pertanian sangat bagus untuk pembangunan Sumut. Kami berharap bisa ikut bekerja sama menyukseskan visi misi itu," kata Zhang Min.
Ketua Delegasi Guangdong Chang Feng mengaku, bahwa provinsinya memegang seperenam kerja sama antara RRT dengan Indonesia.
Pihaknya meyakini masih banyak kerja sama bisa dijalin dengan Sumut, karena Guangdong memiliki jumlah penduduk 130 juta jiwa, produk domestik bruto 2 trilun Yuan, dan nilai ekspor/impor 1 triliun Yuan.
"Barang impor seluruh dunia masuk ke Guangdong, CPO, dan produk hilirisasinya, karena Guangdong daerah manufaktur penting dunia," paparnya.
Untuk investasi dan kerja sama bidang perdagangan akan disampaikan kepada BYD dan akan didalami lagi, papar Chang yang juga merupakan Wakil Dirjen Kantor Urusan Luar Negeri Guangdong, RRT.