Graham Arnold: Saya pikir tekanan besar ada di Arab Saudi

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Irak Graham Arnold mengakui tak ada ketegangan dalam persiapan timnya menjelang laga melawan Arab Saudi pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup B di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Rabu (15/10) pukul 01.45 WIB.

"Saya pikir tekanan lebih besar ada pada Saudi. Mereka punya dua cara untuk lolos, yaitu seri atau menang. Kami punya satu cara, yaitu menang. Jadi, fokus utama kami adalah bermain dan berjuang keras,” kata Arnold, dikutip dari laman resmi AFC, Selasa.

Di Irak, Arnold akan berusaha mewujudkan mimpi tim berjuluk Singa Mesopotamia ini untuk berlaga di Piala Dunia kedua kalinya, setelah yang pertama terjadu di Meksiko pada 1986.

Arnold sendiri adalah pelatih yang pernah mengantarkan sebuah tim ke Piala Dunia satu kali. Ini terjadi ketika ia menangani timnas Australia, dengan kelolosan ke Piala Dunia edisi 2022 di Qatar.

Ketika itu, Australia mencapai babak 16 besar Piala Dunia 2022 dan gagal melangkah ke babak berikutnya karena dikalahkan Argentina yang keluar sebagai juara.

“Ini adalah pertandingan yang sangat spesial besok malam dan saya sangat antusias,” kata pelatih asal Australia tersebut.

"Kami sudah mengamankan tempat untuk babak playoff pada bulan November dan kami akan melakukannya karena Saudi akan memiliki 90 persen penggemar, tekanan dari media, tekanan dari FIFA, jadi tekanan ada pada Saudi,” kata dia.

Pada pertandingan nanti, Irak berpotensi masih tanpa pencetak gol terbanyak Aymen Hussein. Hussein sendiri sebelumnya juga tak masuk skuad saat mereka mengalahkan Indonesia dengan skor 1-0 pada Minggu WIB.

Tak hanya Hussein, nantinya Irak juga kehilangan Zaid Tahseen yang menjalani skorsing karena mendapatkan kartu merah di menit-menit terakhir melawan Indonesia.

Baca juga: Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026 setelah takluk 0-1 dari Irak

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |