Jakarta (ANTARA) - Fore Coffee akan memperluas jaringan kedai kopinya ke wilayah kabupaten untuk menyediakan tempat kumpul yang nyaman dan produk dengan harga terjangkau bagi warga di daerah.
"Di tier 2 dan tier 3, kami melihat bahwa masyarakat membutuhkan tempat untuk berkumpul dan nongkrong. Mereka membutuhkan ruang yang nyaman, dan Fore Coffee hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan positioning sebagai premium affordable brand," kata Pemimpin Eksekutif Fore Coffee Vico Lomar dalam acara pertemuan dengan awak media di kantor pusat perusahaan di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, rancangan gerai di wilayah kabupaten akan mengadopsi model toko utama di kota besar serta toko medium di daerah setempat.
"Dengan model ini, kami bisa menciptakan pengalaman yang lebih menyeluruh bagi pelanggan di berbagai tier, dari tier 1 hingga tier 3," kata Vico.
Baca juga: Fore Coffee segera buka gerai pertama di Singapura
Fore Coffee telah memiliki kedai di kota-kota di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Perusahaan sedang mencari lokasi yang tepat untuk memperluas jaringan kedai kopi ke wilayah Aceh, Jambi, dan Palu.
"Sejak awal kami melihat potensi pasar kopi di Indonesia sangat besar, terutama dengan meningkatnya minat generasi muda, khususnya Gen Z dan Gen Alpha, yang lebih suka nongkrong dan menikmati kopi di luar rumah," kata Vico.
"Pasar kopi di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sembilan persen dalam lima tahun ke depan, dan kami siap untuk memenuhi permintaan tersebut," ia menambahkan.
Ia mengatakan bahwa perusahaannya menawarkan produk dengan harga 30 sampai 40 persen lebih rendah dibandingkan merek gerai kopi premium internasional yang lain.
Fore Coffee telah memiliki 217 gerai kopi di 44 kota, termasuk di Singapura. Selain menyediakan tempat untuk menikmati kopi berkualitas premium, perusahaan menyediakan ruang untuk berinteraksi, bekerja, dan berkreasi bagi pelanggan.
Baca juga: Kedai kopi melawan fluktuasi harga global demi konsumen
Baca juga: Kedai pop-up Toko Kopi Tuku hadir di Seoul hingga April 2024
Pewarta: Farika Khotimah/Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024