Finlandia dukung Greenland tetap jadi bagian dari Denmark

1 month ago 18

Athena (ANTARA) - Finlandia mendukung Greenland tetap menjadi bagian dari Denmark, Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo menyatakan pada Minggu (26/1), menurut penyiar publik YLE.

Orpo menekankan posisi Finlandia pada kesucian perbatasan internasional, menolak segala upaya sepihak untuk mengubahnya.

"Prinsip awalnya adalah bahwa perbatasan tidak dapat digeser oleh orang lain," kata Orpo, menanggapi diskusi tentang kedaulatan Greenland.

Orpo juga menyinggung minat baru Presiden AS Donald Trump untuk memperoleh Greenland, sebuah usulan yang pertama kali dilontarkan Trump pada 2019.

Sementara pemerintah Denmark menegur gagasan itu pada saat itu, Trump menegaskan kembali pendiriannya pada Senin lalu, menyebut Greenland sebagai "tempat yang indah" dan menyoroti kepentingan strategisnya bagi keamanan internasional.

"Kita membutuhkannya untuk keamanan internasional," kata Trump, saat menandatangani perintah eksekutif.

Namun, Orpo memperingatkan bahwa tarif apa pun yang mungkin dikenakan AS terhadap Eropa dapat merugikan ekonomi Finlandia yang didorong oleh eskpor.

"Jika tarif dikenakan pada Eropa, tentu saja, itu akan merugikan Finlandia," katanya.

Ketegangan Laut Baltik

Perdana Menteri Finlandia juga menanggapi meningkatnya kekhawatiran keamanan di Laut Baltik menyusul beberapa insiden infrastruktur yang terkait dengan "armada bayangan" Rusia.

"Sangat jelas bahwa kapal Eagle S bertanggung jawab atas kerusakan kabel. Juga jelas bahwa armada bayangan Rusia telah berulang kali menyebabkannya," kata Orpo, merujuk pada penahanan kapal tanker Eagle S yang terkait dengan Rusia pada Desember setelah kabel bawah laut rusak pada Hari Natal.

Orpo mengonfirmasi bahwa penyelidikan atas insiden tersebut sedang berlangsung.

Laut Baltik telah menyaksikan serangkaian gangguan besar sejak perang Rusia - Ukraina dimulai pada Februari 2022.

November 2024, kabel telekomunikasi antara Swedia dan Denmark terputus, dengan otoritas Swedia mencurigai keterlibatan kapal China Yi Peng 3.

China telah membantah tuduhan tersebut dan memblokir permintaan Swedia untuk menyelidiki kapal tersebut.

Selain itu, dua kabel bawah laut--kabel Arelion yang menghubungkan Gotland ke Lithuania dan kabel C-Lion 1 yang menghubungkan Helsinki ke Rostock--rusak pada pertengahan November di dekat perairan teritorial Swedia.

Pejabat Eropa menduga adanya sabotase, yang mungkin terkait dengan tindakan Rusia di wilayah tersebut, meskipun Kremlin telah menepis klaim tersebut sebagai "tidak masuk akal."

Sumber: Anadolu

Baca juga: Survei: Sekitar 90 persen warga Denmark tolak Greenland gabung ke AS

Baca juga: Greenland perlu selektif memilih mitra di tengah ketegangan geopolitik

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |