Film "Dopamin" siap diputar perdana di acara penutup Jakarta Film Week

10 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Sinematografer Vera Lestafa menjelaskan bahwa dia mengerjakan film "Dopamin" dengan menggunakan lensa-lensa lebar, saat ditanya tentang persiapan film itu diputar perdana pada acara penutup "Jakarta Film Week 2025" pada 26 Oktober.

"Dari awal kami (dengan sutradara Teddy Soeria Atmadja) menyepakati bahwa kami akan menggunakan lensa-lensa lebar, yaitu 25mm dan 35mm. Kami berusaha untuk konsisten menggunakan dua lensa itu saja," kata Vera saat konferensi pers "Dopamin" di kawasan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa.

Vera mengatakan keputusan itu diambil untuk menciptakan dampak visual yang kuat kepada penonton.

Dia menjelaskan, kedua lensa itu memberikan distorsi yang unik namun berhasil mengamplifikasi ketegangan suasana yang dialami para karakter yang diperankan oleh Angga Yunanda (sebagai Malik) dan Shenina Cinnamon (sebagai Alya).

Baca juga: Dopamin, konflik pasutri Angga Yunanda dan Shenina tayang 13 November

"Kami ingin memberikan impact bagaimana intensitas dari emosi karakter yang hadir, juga adanya 'adrenaline rush' yang terus berjalan sepanjang film. (Lensa) ini meng-amplify performance," kata Vera.

Diproduseri oleh Chand Parwez Servia dan disutradarai oleh Teddy Soeria Atmadja, kepercayaan penyelenggara untuk menampilkan "Dopamin" di acara penutup Jakarta Film Week menjadi bukti pengakuan kritikus terhadap kualitas film ini.

"Kalau kami membuat sebuah karya yang serius, sepertinya radar kritis itu cepat sekali untuk langsung menangkap karya kami. Kami sudah diminta oleh beberapa festival di dalam negeri dan di luar negeri yang ingin mengajak film ini berkontribusi di festival mereka," kata Chand.

Baca juga: Film "172 Days" siap tayang di bioskop 23 November 2023

Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon pun membagikan pengalaman syuting mereka dengan penggunaan lensa lebar ini.

​"Kalau kita lihat langsung di lokasi syuting, kamera itu bisa banget ada di depan mata kita. Di situasi yang cukup intens, dengan kamera di depan muka, kan kadang-kadang gugup. Tapi itu yang bikin ambient-nya terasa, dan itu yang sangat aku suka. Pengalaman yang sangat berbeda," kata Angga Yunanda.

​Shenina Cinnamon menambahkan bahwa ia pun merasa harus melewati ketegangan berkali-kali lipat saat pengambilan gambar, karena semua kru di set syuting mengejar kualitas tertinggi.

Baca juga: Genre drama baru yang hadir dalam "Tukar Takdir"

"Kami ada satu scene di mana kita cuma full take sekitar 5 sampai 6 menit. Itu dialog tidak boleh salah, semua departemen harus fokus. Keringat kita itu real. Itu tantangan untuk kualitas yang kami utamakan," kata Shenina.

Setelah tayang perdana di Jakarta Film Week, film "Dopamin" yang mengangkat kisah dramatis pasangan suami-istri (pasutri) Angga Yunanda (sebagai Malik) dan Shenina Cinnamon (sebagai Alya) dijadwalkan tayang di bioskop mulai 13 November 2025.

Baca juga: Film "Sehidup Semati" jadi lompatan baru bagi sinema Indonesia

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |