Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing merupakan indikator penting yang mencerminkan kesehatan ekonomi Indonesia dan hubungannya dengan perekonomian global. Fluktuasi nilai tukar ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan moneter, kondisi ekonomi domestik, serta dinamika pasar internasional.
Kondisi terkini nilai tukar Rupiah
Per 20 Februari 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) berada pada kisaran 16.332 IDR per 1 USD. Angka ini menunjukkan depresiasi rupiah dibandingkan beberapa bulan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh penguatan dolar AS dan ketidakpastian ekonomi global.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah
1. Kebijakan moneter Bank Indonesia (BI)
Pada 19 Februari 2025, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7-day reverse repurchase rate di level 5,75%. Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah ketidakpastian global.
Meskipun demikian, BI mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga di masa mendatang guna mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan mempertimbangkan dinamika ekonomi global.
Baca juga: BI: Nilai tukar rupiah terkendali di tengah ketidakpastian pasar
2. Kondisi ekonomi domestik
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 tercatat sebesar 5,03%, yang merupakan laju paling lambat dalam tiga tahun terakhir dan jauh di bawah target Presiden Prabowo Subianto sebesar 8%.
Pertumbuhan yang melambat ini dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan, pada gilirannya, nilai tukar rupiah.
3. Dinamika pasar internasional
Penguatan dolar AS, perselisihan perdagangan global, dan ketidakpastian kebijakan fiskal di Amerika Serikat telah memberikan tekanan pada rupiah dan mata uang pasar berkembang lainnya.
Selain itu, kenaikan imbal hasil obligasi AS membuat aset denominasi dolar lebih menarik bagi investor, yang dapat menyebabkan aliran modal keluar dari Indonesia dan melemahkan rupiah.
Upaya stabilisasi nilai tukar
Untuk menjaga stabilitas rupiah, Bank Indonesia telah melakukan intervensi di pasar valuta asing hampir setiap hari. Selain itu, mulai 1 April 2025, BI akan memberlakukan kebijakan yang memungkinkan bank untuk menjaga cadangan yang lebih rendah jika mereka menyalurkan kredit ke sektor prioritas, seperti properti. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit dan, pada akhirnya, mendukung perekonomian nasional.
Baca juga: Uji tangguh fondasi ekonomi di tengah gejolak pasar yang tak pasti
Perbandingan Rupiah dengan mata uang lain
Secara historis, rupiah termasuk dalam jajaran mata uang dengan nilai tukar terendah terhadap dolar AS. Menurut data yang dikutip dari Index Mundi pada tahun 2022, rupiah berada di peringkat kelima mata uang dengan nilai terendah secara global.
Meskipun demikian, nilai tukar bukanlah satu-satunya indikator kekuatan ekonomi suatu negara, karena berbagai faktor lain seperti tingkat inflasi, cadangan devisa, dan stabilitas politik juga memainkan peran penting.
Berikut ini adalah nilai tukar Rupiah terhadap beberapa mata uang lain (per 20 Februari 2025):
- Poundsterling: 1 Poundsterling setara dengan Rp20.588
- Euro: 1 Euro setara dengan Rp17.034,60
- Yuan: 1 Yuan setara dengan Rp2.247,27
- Yen: 1 Yen setara dengan Rp108,67
- Rial Saudi: 1 Rial Saudi setara dengan Rp4.354,20
- Dollar Singapura: 1 Dollar Singapura setara dengan Rp12.194,30
- Ringgit: 1 Ringgit setara dengan Rp3.687,69
Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dipengaruhi oleh kombinasi faktor domestik dan internasional. Kebijakan moneter yang hati-hati, kondisi ekonomi dalam negeri, serta dinamika pasar global semuanya berkontribusi terhadap fluktuasi nilai tukar.
Upaya kolaboratif antara pemerintah dan Bank Indonesia diperlukan untuk menjaga stabilitas rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca juga: Kemkomdigi: Google perbaiki kesalahan informasi nilai tukar rupiah
Baca juga: Ekonom beri saran langkah strategis untuk perkuat nilai tukar rupiah
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025