Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri siap menguras tenaga saat menghadapi unggulan pertama asal Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin pada perebutan tiket semifinal BWF World Tour Super 750 Japan Open 2025 di Tokyo, Jumat (18/7).
“Pasangan Malaysia itu pertahanannya sangat baik. Di lapangan kami harus sabar dalam mengolah serangan dan siap capai. Yang penting jangan buru-buru,” kata Fajar, dikutip dari keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Kamis.
Fikri menambahkan dirinya dan Fajar harus tampil lebih siap dan fokus dalam laga perempat final dibanding pertandingan sebelumnya.
“Besok bertemu Goh/Izzuddin, jadi kami akan istirahat dan menjalani pemulihan baik dan maksimal,” ujar Fikri.
Fajar/Fikri melangkah ke babak delapan besar Japan Open 2025 usai menyingkirkan pasangan Denmark Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard dengan skor 21-14, 19-21, 21-11.
Fajar mengakui lawan sempat mengubah ritme permainan pada gim kedua dengan banyak mengangkat bola, namun ia dan Fikri mampu menyesuaikan strategi pada gim penentuan.
“Lawan banyak mengangkat bola di gim kedua karena tahu kami sama-sama pemain depan. Pada gim ketiga kami ubah taktik, lebih antisipasi dan memaksakan pola yang kami mau,” kata Fajar.
Sementara Fikri menyebut menurunnya fokus pada gim kedua menjadi evaluasi penting.
“Setelah interval gim kedua kami agak lengah, akhirnya kecolongan. Ini jadi pelajaran agar tidak terjadi lagi,” tutur dia.
Laga melawan Goh/Izzuddin diprediksi berlangsung ketat, mengingat pasangan Malaysia tersebut tampil solid saat menumbangkan wakil tuan rumah Hiroki Midorikawa/Kyohei Yamashita dua gim langsung 21-19, 21-18.
Kemenangan Fajar/Fikri atas pasangan Denmark juga menjaga peluang Indonesia di sektor ganda putra. Mereka menjadi satu dari tiga wakil Indonesia yang lolos ke perempat final Japan Open 2025, bersama tunggal putri Putri Kusuma Wardani dan ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.