Jakarta (ANTARA) - Grup pria ikonis asal Taiwan, F4, kembali reuni di panggung yang sama pada Sabtu (12/7) malam dalam konser penutup band pop-rock Taiwan Mayday di Taipei Arena.
Mengutip Focus Taiwan, Minggu (13/7), penampilan ini menandai pertama kalinya sejak 2016 para anggota F4 tampil bersama di depan publik.
Sebelum reuni F4, para anggota Mayday mengundang para penonton konser untuk mengenang masa lalu, sesuai dengan tema utama tur mereka "Back to That Day". Vokalis Mayday Ashin lalu menyebut drama "Meteor Garden" yang melambangkan nama F4.
"Hari ini, mesin waktu Mayday tidak hanya akan membawakan kenangan, tetapi juga seluruh generasi. Itu adalah masa ketika anda akan melihat hujan meteor ketika Anda mengangkat kepala dan taman di mana Anda melangkah, generasi yang sangat luar biasa," kata Ashin.
Baca juga: Barbie Hsu meninggal dunia dalam usia 48 tahun
Keempat anggota grup kemudian naik ke atas panggung untuk bergabung dengan Ashin dalam interpretasi balada debut F4, Meteor Rain.
Anggota F4 Vic Chou berterima kasih kepada band pop-rock raksasa Taiwan yang telah memungkinkan reuni ini.
"Bantuan mereka (Mayday) membantu mengatur jadwal semua orang. Saya tersentuh, tetapi, saya juga merasa sangat terhormat bisa menghadiri konser Mayday untuk pertama kalinya," kata Vic Chou.
Sementara itu, Vanness Wu setuju untuk menjadi tamu Mayday berikutnya agar dia bisa bermain gitar bersama band.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah hadir di sini untuk berbagi malam yang indah bersama kami. Terima kasih semuanya dan Tuhan memberkati kalian semua," kata Wu.
Ken Chu menyatakan ini menjadi konser pertamanya setelah sekian lama.
"Beban saya juga terangkat karena saya akhir-akhir ini pura-pura tidak tahu. Siapa pun yang bertanya (tentang reuni) selalu menjawab, 'Entahlah, saya tidak dekat dengan mereka (F4),'" ujar Ken Chu.
"Rasanya seperti masih bermimpi sekarang. Tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa saya akan mendapat kesempatan berdiri di panggung Mayday," kata Jerry Yan.
F4 adalah boyband idola pertama Taiwan yang didirikan pada tahun 2001 setelah kesuksesan drama televisi, yang merupakan adaptasi dari serial manga Jepang "Boys Over Flowers" yang ditulis dan diilustrasikan oleh Yoko Kamio. Grup itu bubar sekitar 2009 dan para anggotanya menekuni berbagai bidang pada industri hiburan Asia.
Baca juga: Habiskan akhir pekan marathon "Meteor Garden", cek 5 fakta menariknya
Baca juga: Kim Bum bawakan lagu "Boys Over Flowers" hingga "My Universe" Coldplay
Baca juga: Jay Park cerita banyak mencicipi jajanan Indonesia
Baca juga: G-Dragon batalkan jadwal konser di Bangkok
Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
