Beijing (ANTARA) - Ekonomi maritim China mencatatkan kemajuan yang stabil pada paruh pertama 2025, demikian disampaikan Gu Wu, pejabat dari Kementerian Sumber Daya Alam China, pada Rabu (13/8).
Gu menyampaikan pernyataan tersebut saat berbicara dalam episode terbaru "China Economic Roundtable", sebuah program bincang-bincang lintas media yang digelar oleh Kantor Berita Xinhua.
Menurut perhitungan awal, Produk Laut Bruto (PLB) China tumbuh 5,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 5,1 triliun yuan pada paruh pertama tahun ini, ungkap data dari Kementerian Sumber Daya Alam China.
Ekonomi maritim China mencapai tonggak sejarah pada 2024, dengan PLB-nya melampaui 10 triliun yuan untuk kali pertama, papar data kementerian tersebut. PLB China mencapai 10,54 triliun yuan pada 2024, meningkat 5,9 persen dari tahun sebelumnya.
Secara khusus, sektor jasa menjadi kontributor terbesar terhadap ekonomi maritim pada 2024, menyumbang 59,6 persen dari total PLB. Sementara itu, sektor manufaktur maritim muncul sebagai penggerak utama, menyumbang lebih dari 30 persen dari total PLB.
Shandong, provinsi di pesisir timur China, melaporkan PLB sebesar 1,8 triliun yuan pada 2024. Provinsi itu memimpin semua daerah di China dalam nilai tambah pada tujuh industri terkait maritim, termasuk perikanan maritim, pembangkit listrik maritim, dan transportasi maritim.
Wang Rentang, Kepala Administrasi Kelautan Provinsi Shandong, mengatakan dalam forum diskusi bahwa pelabuhan-pelabuhan di provinsi tersebut mencapai tonggak sejarah dalam hal volume throughput kargo tahun lalu.
Volume throughput kargo di pelabuhan Shandong menembus angka 2 miliar ton pada 2024, menempati peringkat pertama di antara seluruh daerah di China selama tiga tahun berturut-turut, papar data resmi.
Menekankan signifikansi strategisnya, China telah menempatkan ekonomi maritim secara tegas dalam agenda nasional. Pertemuan tingkat tinggi pada awal Juli menyoroti bahwa memajukan modernisasi China perlu mendorong pembangunan ekonomi maritim berkualitas tinggi serta mengejar jalur China dalam memanfaatkan sumber daya maritim untuk mencapai kekuatan.
Dalam pertemuan itu, para pembuat kebijakan menyoroti lima bidang prioritas, yaitu pertumbuhan yang didorong oleh inovasi, peningkatan koordinasi, pembaruan industri, harmoni antara aktivitas manusia dan laut, serta kerja sama yang saling menguntungkan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.