Ekonom Unand ingatkan pentingnya disiplin fiskal jaga kurs rupiah

2 days ago 7
pengambil kebijakan perlu menjaga konsistensi kebijakan fiskal dan moneter,

Padang (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Andalas (Unand) Endrizal Ridwan menyampaikan sejumlah solusi bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah guncangan ekonomi eskternal, di antaranya adalah disiplin kebijakan fiskal.

"Pertama, pengambil kebijakan perlu menjaga konsistensi kebijakan fiskal dan moneter," kata Endrizal Ridwan di Padang, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Endrizal yang turut memberikan pandangan terkait pelemahan nilai tukar rupiah selama beberapa waktu terakhir. Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa ini melemah sebesar 40 poin, atau 0,24 persen menjadi Rp16.827 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp16.787 per dolar AS.

Untuk jangka panjang, ia menekankan pentingnya disiplin fiskal. Pemerintahan yang ramping, pengurangan ketergantungan pada utang dan optimalisasi belanja di masyarakat dinilai sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi.

"Dengan demikian ruang fiskal kita akan lebih berdaulat dan tahan terhadap guncangan eksternal," ujarnya.

Baca juga: Rupiah melemah dipengaruhi rencana Trump terapkan tarif semikonduktor

Baca juga: Rupiah diperkirakan masih akan berkonsolidasi terhadap dolar AS

Baca juga: Rupiah pada Selasa pagi menguat jadi Rp16.781 per dolar AS

Di saat bersamaan Bank Indonesia memiliki peran strategis dalam membantu menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebagai negara yang menganut sistem nilai tukar mengambang (floating exchanged rate), intervensi terhadap kurs disarankan untuk dibatasi.

"Biarkan pasar menyesuaikan nilai tukar. Fokus Bank Indonesia sebaiknya pada kestabilan harga dalam negeri," kata Endrizal.

Intervensi terhadap kurs dinilai sering kali lebih bernuansa politis ketimbang ekonomis, terutama untuk menjaga rasio utang luar negeri. Oleh karena itu, ia berpendapat sebaiknya cadangan devisa digunakan langsung untuk membayar utang, bukan untuk menopang kurs secara artifisial.

Terakhir, ia menilai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan mata uang utama di dunia bukanlah sekadar fenomena ekonomi biasa. Di balik fluktuasi angka, terdapat dinamika global yang kompleks serta sinyal-sinyal kegelisahan struktural dalam perekonomian nasional.

Baca juga: Kurs rupiah menguat jadi Rp16.787 per dolar AS

Baca juga: Strategi investasi di tengah kebijakan tarif yang berubah-ubah

Baca juga: Rupiah menguat dipengaruhi sikap Trump yang "melunak" terkait tarif

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |