Efek air liur kering karena merokok bisa timbulkan karies

3 months ago 43

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gigi umum Rumah Sakit Universitas Indonesia drg. Deasy Rosalina M.MedSc mengatakan rokok dapat memberikan efek pengurangan air liur atau saliva yang menyebabkan xerostomia atau kekeringan rongga mulut.

“Kekeringan rongga mulut ini bisa meningkatkan risiko karies atau lubang gigi. Jadi, saliva ini sebetulnya adalah mekanisme tubuh untuk proses pertahanan di dalam rongga mulut jadi kekebalan mulut menurun,” kata Deasy dalam diskusi kesehatan yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.​​​​​​​

Deasy menjelaskan saliva atau air liur yang produksinya menurun karena rokok rentan membuat jaringan dan rongga mulut terinfeksi serta perubahan komposisi air liur perokok menjadi lebih asam.

Baca juga: Cara bersihkan karang gigi yang membandel dengan bahan alami

Keasaman air liur memicu erosi email gigi, yang berdampak pada gigi berlubang atau karies gigi. Ini juga membuat gigi perokok menjadi lebih sensitif. Karies gigi juga bisa berdampak pada perokok pasif di sekitarnya.

“Menurut beberapa penelitian, itu saking kuatnya efek perokok, jadi kalau ada orang tua yang merokok, itu bisa memiliki relasi atau hubungan dengan terjadinya lubang gigi pada anaknya. Jadi, kalau anaknya memiliki karies atau lubang gigi, itu bisa ada hubungannya dengan bapaknya yang merokok,” tambah Deasy.

Sementara itu, rongga mulut juga bisa bermasalah karena rokok elektrik yang kandungan cairannya terdapat karbohidrat terfermentasi yang dapat meningkatkan keasaman mulut sehingga bakteri penyebab karies lebih banyak.​​​​​​​

Baca juga: Hindari kebiasaan ini jika ingin gigi tetap sehat

Deasy mengatakan zat nikotin juga akan mengubah komposisi saliva atau air liur sehingga tubuh tidak bisa melawan bakteri jahat dalam rongga mulut. Akibatnya bakteri dalam mulut akan berkembang biak serta inflamasi kronis yang merusak kolagen yang membuat jaringan penyangga gigi melemah.

Penanganan masalah gigi akibat merokok bisa dilakukan dengan pembersihan karang gigi atau scaling, penambalan gigi berlubang, mahkota atau implan jika diperlukan serta pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk deteksi jika ada lesi pra kanker.

Baca juga: Kiat jaga kesehatan gigi agar tidak ompong saat menua

Baca juga: Scaling gigi bisa pakai BPJS Kesehatan, ini syarat dan caranya

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |