Duterte siap bertanggung jawab di ICC atas 'perang narkoba'

3 hours ago 1

Karachi, Pakistan (ANTARA) - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia bertanggung jawab penuh atas 'perang melawan narkoba' saat bersiap menghadapi proses hukum di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dalam rekaman video di akun Facebook nya yang telah dilihat 10 juta kali, Duterte mengatakan persidangan tersebut akan menjadi pertempuran hukum yang panjang di ICC.

Video yang tampaknya direkam di dalam pesawat menunjukkan Duterte berbicara dengan mengenakan kemeja putih polos.

"Apa pun yang terjadi di masa lalu, saya akan menjadi yang terdepan dalam penegakan hukum kami dan militer. Saya sudah mengatakan ini, bahwa saya akan melindungi Anda, dan saya akan bertanggung jawab atas segalanya," kata mantan pemimpin Filipina yang berusia 79 tahun itu dalam video lebih dari dua menit.

"Ini akan menjadi proses hukum yang panjang, tapi saya katakan kepada Anda, saya akan terus melayani negara saya. Maka, jadilah, jika itu adalah takdir saya," tambahnya.

Dia meyakinkan para pendukungnya bahwa dia baik -baik saja.

"Saya baik-baik saja, jangan khawatir," kata mantan pemimpin Filipina itu.

Duterte ditempatkan dalam penerbangan sewaan ke Den Haag pada Selasa untuk menghadapi persidangan setelah ia ditangkap di Bandara Internasional Manila setibanya dari Hong Kong.

Saat ini Duterte dipindahkan ke unit tahanan di pesisir Belanda setelah ditangkap sesaat usai mendarat di Bandara Den Haag, Rotterdam pada Rabu malam.

Sementara itu, ICC dalam pernyataannya mengatakan bahwa mereka menemukan "dasar hukum bahwa Duterte" secara individual bertanggung jawab sebagai pelaku tidak langsung untuk kejahatan terhadap kemanusiaan pembunuhan, "yang diduga dilakukan di Filipina antara November 2011 dan Maret 2019.

Pernyataan tersebut mengatakan "Perang Narkoba" Duterte telah menewaskan ribuan pengedar narkoba kecil, pengguna dan lainnya tanpa pengadilan.

Duterte, yang memimpin Filipina dari 2016 hingga 2022, menjadi mantan kepala negara Asia pertama yang diadili di ICC.

Putrinya, Sara Duterte, wakil presiden Filipina saat ini, juga tiba di Den Haag pada Rabu untuk membantu mengatur tim hukum untuk ayahnya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Eks presiden Filipina Duterte tiba di Den Haag, dalam tahanan ICC

Baca juga: Presiden Filipina tegaskan penangkapan Duterte sesuai prosedur hukum

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |