Dubes RI tawarkan kerja sama Unej dengan perguruan tinggi di Tunisia

2 days ago 6
"Dunia pendidikan tinggi di Tunisia memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh negara lain yakni akses dan kedekatan dengan benua Eropa, dengan dunia Arab dan tentu saja dengan negara-negara di Afrika sendiri,"

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia ( Dubes RI) untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menawarkan kerja sama Universitas Jember (Unej) dengan perguruan tinggi (PT) di Tunisia saat berdiskusi bersama Rektor Unej secara daring di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) kampus setempat, Kamis sore.

"Dunia pendidikan tinggi di Tunisia memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh negara lain yakni akses dan kedekatan dengan benua Eropa, dengan dunia Arab dan tentu saja dengan negara-negara di Afrika sendiri," kata Zuhairi Misrawi saat berdiskusi secara daring.

Menurutnya posisi Tunisia sangat strategis karena dekat dengan benua Eropa sehingga banyak akademisi di perguruan tinggi Tunisia yang berkiprah di berbagai perguruan tinggi di Eropa.

"Sebagai negara dengan mayoritas penduduk suku Arab sekaligus beragama Islam, maka Tunisia memiliki peran aktif di Liga Arab. Namun sebagai negara yang berada di benua Afrika, Tunisia tentu saja memiliki hubungan erat dengan sesama negara Afrika," tuturnya.

Ia mengatakan KBRI Tunisia memiliki program diplomasi pendidikan tinggi yang dapat menjadi jembatan kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dengan di Tunisia. Kerja sama dengan perguruan tinggi di Tunisia sangat potensial mengingat dapat menjadi gerbang ke Eropa, Arab dan Afrika sendiri.

"Ke Italia hanya butuh 45 menit, ke Perancis hanya dua jam. Karena Tunisia terletak di wilayah maghribi atau negara di wilayah barat benua Afrika yang dekat dengan benua Eropa, namun tetap sebagai negara Afrika. Apalagi memiliki faktor perekat penting dengan Indonesia yakni penduduknya mayoritas beragama Islam," katanya.

Beberapa program kerja sama yang ditawarkan oleh perguruan tinggi Tunisia diantaranya pertukaran dosen dan mahasiswa, kuliah umum oleh profesor, riset bersama hingga program gelar akademik bersama (sandwich programme).

Perguruan tinggi Indonesia yang sudah memanfaatkan program diplomasi pendidikan tinggi KBRI Tunis di antaranya Universitas Indonesia dan IPB University.

Tawaran Duta Besar RI di Tunisia pada pertemuan ini tidak disia-siakan oleh Unej dan pertemuan secara daring itu kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Naskah Kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) antara Rektor Unej dengan Duta Besar RI di Tunisia.

Menurut Rektor Unej Iwan Taruna, kesempatan itu harus diambil karena sejalan dengan program internasionalisasi kampus setempat dan meminta agar penandatanganan MoU dilanjutkan dengan kerja sama kongkrit.

Kali ini Program Studi Hubungan Internasional FISIP yang mengambil kesempatan dengan menggelar kegiatan kuliah umum daring oleh Duta Besar RI untuk Tunisia bertema “Geopolitik Timur Tengah Terkini : Krisis Gaza, Normaliasi dan Peran Indonesia” yang digelar di aula FISIP seusai kegiatan penandatanganan MoU.

"Kami setuju menandatangani MoU dengan KBRI Tunis sebab akan menjadi pintu gerbang kerja sama yang lebih besar. Kali ini dengan langkah nyata melibatkan FISIP dan akan diikuti fakultas lainnya. Saya juga mengundang Duta Besar Zuhairi Misrawi untuk mengunjungi kampus Unej," katanya.

Ajakan itu disanggupi oleh Duta Besar Zuhairi Misrawi karena jika ada kesempatan akan mengunjungi kampus Unej, apalagi dirinya juga memiliki hubungan baik dengan beberapa pondok pesantren seperti Pondok Pesantren Nurul Islam Jember, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Asembagus Situbondo dan pondok pesantren lainnya di wilayah Tapal Kuda.

"Sekaligus ziarah ke makam mbah-mbah dan keluarga saya di Panarukan, Situbondo,” tutur Zuhairi Misrawi.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |