Dubes: Ethiopia selalu berupaya terapkan Dasasila Bandung di Afrika

2 days ago 8

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia Fekadu Beyene Aleka mengatakan bahwa Ethiopia sebagai tuan rumah Uni Afrika selalu berupaya menerapkan Dasasila Bandung di benua Afrika.

Dalam diskusi acara peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) oleh CSIS Indonesia di Jakarta, Rabu, Aleka mengatakan bahwa Ethiopia bekerja keras dalam konservasi regional atau integrasi regional negara tersebut melalui perdagangan.

“Kawasan perdagangan bebas benua Afrika sekarang berjalan dengan sangat baik, dan Ethiopia memainkan peran yang sangat aktif dalam hal itu,” ujar Aleka, seraya menilai bahwa ekonomi regional mereka sangat kuat dan dapat bertahan menghadapi tantangan global.

Dia menyebutkan bahwa salah satu prinsip penting pada KAA Bandung adalah kedaulatan, kemerdekaan dan kebebasan rakyat, mengatakan bahwa Ethiopia telah menerapkan hal tersebut dalam pemeliharaan perdamaian baik di Afrika maupun global.

Aleka menegaskan bahwa Ethiopia sangat menghargai kolaborasi di mana negara-negara dapat berdiskusi, saling memahami dan saling menghormati, menambahkan bahwa negara-negara saling bekerja sama secara bilateral, multilateral dan regional sangatlah penting.

“Ethiopia mencoba mempertahankan kebijakan kedaulatannya sendiri, tetapi pada saat yang sama mendukung pihak lain untuk berdaulat dan bekerja sama juga dalam bidang kepentingan tertentu yang saling menguntungkan bagi para pelaku terkait,” ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Tanzania untuk Indonesia Macocha Moshe Tembele mengatakan Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung mempunyai pengaruh politik yang sangat besar dalam politik negaranya.

“Kami pikir prinsip-prinsip Bandung punya manfaat yang sangat besar dalam urat nadi politik negara kami, karena pada masa Perang Dingin itu, ada perasaan putus asa secara politik karena kami masih berjuang untuk kemerdekaan,” kata Tembele.

Karena itulah Tanzania memiliki nilai yang sangat sentimental untuk KAA Bandung karena konferensi tersebut membangkitkan dan mengonsolidasikan kesadaran politik di Tanzania, ucap Tembele.

Menurutnya, ada kemiripan yang mencolok dengan keputusasaan ekonomi yang dirasakan di Afrika saat ini dengan keputusasaan politik di Afrika pada 1955.

Dia menilai kemiripan yang mencolok tersebut menunjukkan fakta bahwa Semangat Bandung (Bandung Spirit) masih hidup dan kebangkitannya sekarang sangat penting.

“Kita hanya perlu mengkalibrasi ulang sekarang dan lebih berfokus pada aspek ekonomi Konferensi Bandung,” katanya lagi.

Baca juga: Dubes: Afrika punya keterikatan khusus dengan Konferensi Asia Afrika

Baca juga: Dasasila Bandung mesti jadi landasan interaksi antarnegara berkembang

Baca juga: 70 tahun KAA, Dasasila Bandung semakin relevan sebagai solusi global

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |