Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengatakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI perlu menangani masalah hujan mikroplastik di Jakarta dengan serius, terlebih jika membahayakan bagi manusia.
"Kalau itu memang ada dan bisa membahayakan bagi manusia, maka tidak ada pilihan lain, harus segera direspon dan ambil tindakan secepatnya," kata Baco di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan persoalan mengenai hujan mikroplastik harus ditanggapi serius dengan melakukan kajian dan juga penelitian atas kejadian tersebut.
Menurut Baco, jika sudah ditemukan penyebabnya, maka Pemprov DKI harus mengantisipasinya dengan kebijakan yang tepat.
Terlebih, sambung dia, terdapat pihak yang menyebutkan hujan mikroplastik itu disebabkan pembakaran sampah liar sehingga menyebabkan partikel mengendap serta terbawa hujan ketika turun.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau Intermediate Treatment Facility (ITF) yang menjadi salah satu upaya mengurangi sampah plastik.
"Tahun depan, kita mulai rencanakan pembangunan ITF. Karena perintah Presiden juga seperti itu, DKI harus memulai dahulu," ujar Baco.
Baca juga: DKI terapkan filtrasi udara dan air hujan atasi temuan mikroplastik
Sementara itu, Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto menegaskan Pemprov DKI telah memperkuat pengendalian sampah plastik, mulai dari hulu hingga hilir, termasuk pemantauan kualitas udara dan air hujan secara berkelanjutan.
Beberapa langkah yang telah diterapkan, antara lain penerbitan Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan, perluasan Jakstrada Persampahan yang menargetkan pengurangan sampah 30 persen dari sumbernya, serta pengembangan bank sampah, fasilitas TPS 3R, dan berbagai inisiatif daur ulang berbasis komunitas.
Pemprov DKI Jakarta juga membuka ruang kolaborasi dengan dunia usaha, lembaga riset, dan komunitas lingkungan untuk mempercepat pengurangan plastik sekaligus mengembangkan teknologi daur ulang.
"Menjaga langit Jakarta bebas dari mikroplastik adalah tanggung jawab bersama, dan perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci utama untuk menanggulangi persoalan plastik ini," ungkap Asep.
Baca juga: Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan
Baca juga: DLH DKI tanggapi temuan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.