Kota Bengkulu (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia daerah pilih (dapil) Bengkulu Erna Sari Dewi mendorong Pemerintah Provinsi Bengkulu membenahi infrastruktur untuk pengembangan sektor pariwisata.
"Dalam pembahasan kita infrastruktur pariwisata di Provinsi Bengkulu masih sangat memprihatinkan, jadi kita sangat butuh juga itu (infrastruktur) supaya pemerintah pusat memberikan perhatian," ujar dia usai melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Kota Bengkulu, Senin.
Terkait hal itu, perlunya peningkatan kualitas serta keberlanjutan pariwisata, agar dapat berlanjut dan menarik minat wisatawan berkunjung ke Provinsi Bengkulu.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang memadai, dapat mempermudah akses wisatawan menuju destinasi wisata di Provinsi Bengkulu.
"Oleh karena itu, destinasi destinasi pariwisata harus diperkuat dulu, daya tarik wisata harus kita kembangkan dan promosi pariwisata juga tidak kalah penting untuk kita galakkan, kalau tidak pariwisata di Provinsi Bengkulu akan tetap seperti ini," terang dia.
Selain itu, lanjut Erna, saat ini anggota Komisi VII DPR RI sedang dalam pembahasan rancangan undang-undang pariwisata perubahan undang-undang ketiga Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Dengan adanya kunjungan kerja ke Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, dirinya dapat menampung aspirasi dan beberapa masukan dari pihak terkait di Provinsi Bengkulu.
"Terutama Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu kira-kira apa yang kemudian di dalam undang-undang nanti bisa menguatkan bahwa kita bisa membangun pariwisata di Provinsi Bengkulu," sebutnya.
Erna mengatakan, dengan adanya undang-undang kepariwisataan yang baru, diharapkan pembangunan pariwisata di 38 provinsi di Indonesia khususnya Provinsi Bengkulu dapat lebih diperkuat agar wisatawan mengetahui keindahan wisata alam di Indonesia.
Baca juga: Pemerintah Kota Bengkulu resmi meresmikan objek wisata Kota Tuo
Baca juga: Universitas Bengkulu gagas pembangunan desa wisata konservasi penyu
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025
