Dokter pesan jangan anggap remeh Demam Berdarah Dengue

2 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD meminta masyarakat agar jangan menganggap remeh penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) karena DBD memiliki risiko kematian.

"DBD itu tidak boleh dianggap penyakit biasa. Karena bicara DBD itu bicara kematian. Kita kalau bicara ISPA, mungkin tidak langsung kepada kematian. Tapi kalau DBD itu kematian," kata Dirga Sakti Rambe dalam acara media briefing bertajuk "Waspada DBD, Lindungi Keluarga, Selamatkan Masa Depan", di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan Indonesia termasuk negara dengan angka kematian DBD cukup tinggi di dunia.

Pada 2024, Indonesia mencatatkan 1.400 jiwa meninggal akibat DBD.

Baca juga: Kemenkes luncurkan kampanye cegah DBD bangun kesadaran masyarakat

Baca juga: Cegah DBD, Pemkot Jaktim awasi PSN tingkat kelurahan setiap Jumat

"Tahun 2024, angka kematiannya 1.400. Sementara data kematian global itu sekitar 10 ribuan jiwa. Berarti 10 persen kematian DBD dunia itu berasal dari Indonesia. Itu tinggi sekali. Seharusnya kita tidak boleh menganggap itu biasa saja," kata Dirga Sakti Rambe.

Kementerian Kesehatan RI menargetkan nol kematian dalam kasus dengue pada 2030.

"Targetnya 2030 tidak ada kematian yang disebabkan oleh virus dengue," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Target tersebut dilakukan dengan strategi pencegahan, terapi awal dan lebih dini, dan inovasi-inovasi pengobatan, salah satunya dengan vaksin.

Pada Rabu, Kementerian Kesehatan meluncurkan kampanye pencegahan demam berdarah melalui materi video, website, dan pesan WhatsApp, untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya dengue lebih dini.

"Kampanye ini menjadi titik awal dari lahirnya gelombang kepedulian dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat tentang dengue ini dan kita harapkan angka kematian dengue pada 2030 bisa nol," kata Dante Saksono Harbuwono.*

Baca juga: Jaktim minta warga bersihkan lingkungan usai temuan 524 kasus DBD

Baca juga: Wolbachia bakal ditebar di kantor Wali Kota Jakbar pada Mei mendatang

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |