Djarum Foundation sumbang 26.000 pohon untuk hijaukan Bukit Patiayam

19 hours ago 5

Semarang (ANTARA) - Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menginisiasi penyelenggaraan #OneActionOneTree (#OAOT) yang menghasilkan 26.000 pohon untuk ditanam di Bukit Patiayam, Desa Gondoharum, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu.

#OAOT merupakan kegiatan tahunan dari Siap Darling (Sadar Lingkungan) yang mengonversi aktivitas sehari-hari individu seperti lari, bersepeda, dan bermedia sosial menjadi bibit pepohonan.

Puluhan relawan dari mahasiswa dan pelaku UMKM melaksanakan aksi tanam pohon jenis mangga di Bukit Patiayam yang pada tahun 2017 merupakan bukit gundul. Aksi simbolis itu selanjutnya akan diteruskan Kelompok Tani Wonorejo yang mendapat izin pengelolaan hutan kemasyarakatan seluas 300 hektare di bukit itu.

Ketua Kelompok Tani Wonorejo Mashuri mengatakan, BLDF telah memberikan bantuan berbagai jenis tanaman seperti mangga, nangka, alpukat, durian dan petai sejak tahun 2020 dan sekarang sudah 250 hektare bukit itu tertanami sebanyak 25.000 pohon.

"Sekarang 50 persen bukit sudah tertanami pohon besar, jadi sudah terlihat hijau dari jalan raya. Dulunya berwarna coklat karena gundul," kata Mashuri yang membawahi 337 petani.

Ia menjelaskan, dari 250 hektare yang ditanami itu pada tahun lalu 57 hektare lahan mangga mulai panen dengan produksi mangga 30 ton sehingga program hutan kemasyarakatan itu dinilai mampu mendatangkan kesejahteraan bagi petani.

Director Djarum Foundation, Mutiara Diah Asmara, menyampaikan, gerakan OAOT ini bekerja sama dengan kelompok tani untuk menanam dan merawat bibit yang tertanam di Bukit Patiayam dan lereng Gunung Muria, Kabupaten Kudus.

Baca juga: Sultan dan ketua organisasi pemuda lintas agama tanam pohon di Merapi
Baca juga: Anggota DPR-IKMB Unhas tanam 300 pohon revitalisasi lingkungan di Bone

“Gerakan ini bermaksud memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi komunitas dan ekologis bagi lingkungan. Penanaman bibit secara berkelanjutan ini diharapkan dapat menjadikan kawasan perbukitan Patiayan, asri kembali,” ujarnya.

Ia berharap, generasi muda semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan tempat bumi berpijak, serta memiliki semangat untuk berpartisipasi aktif dalam melakukan melestarikan lingkungan.

“Di #OAOT, kami menyediakan wadah bagi generasi muda untuk berkontribusi, sekaligus memungkinkan peserta melihat langsung efek penanaman ke komunitas tani dan lingkungan,” ungkapnya.

Sementara Program Officer BLDF Dandi Mahendra menjelaskan, sampai saat ini peserta OAOT mencapai 4.988 orang sejak tahun 2020 sampai awal 2025 yang ikut melakukan aksi lari, bersepeda, dan bermedia sosial yang kemudian dikonversi menjadi bibit pepohonan.

Peserta yang sudah berlari 4 kilometer diganjar satu pohon yang akan disumbangkan, sementara untuk bersepeda 8 kilometer untuk satu pohon dan yang berkampanye soal lingkungan mendapat ganjaran untuk satu video 5 bibit pohon dan unggahan foto di medsos dua bibit pohon.

Sebelumnya secara simbolis diserahkan 26.000 bibit pohon dari Pemenang #OAOT Hamli Akbar kepada Ketua Kelompok Tani Wonorejo Mashuri untuk ditanam secara bertahap di lahan hutan yang masih gundul.

Hamli, pemuda Aceh itu menjadi pemenang #OAOT setelah berhasil melakukan aktivitas bersepeda sepanjang 4.424 kilometer dari Banda Aceh sampai Ciputat, Tangerang Selatan selama 22 hari. Dari kegiatan sepedanya itu, Hamli menyumbang 559 pohon untuk ditanam di Bukit Patiayam itu.

Baca juga: PHE ONWJ dan warga tanam 6.606 bibit pohon lestarikan lingkungan
Baca juga: Kodam Pattimura tanam 1.000 pohon sebagai upaya pelestarian lingkungan

Pewarta: Budhi Santoso
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |