Disdamkarmat Natuna padamkan karhutla seluas 8 hektare di Penarik

2 months ago 7
Luas lahan yang terbakar mencapai sekitar delapan hektare, dari empat titik api

Natuna (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas delapan hektare yang terjadi di wilayah Penarik, Kecamatan Bunguran Selatan.

Kepala Seksi Sarana, Prasarana, Pengolahan Data, dan Informasi Disdamkarmat Natuna, Nurhakim, dikonfirmasi dari Natuna, Rabu, mengatakan informasi kebakaran diketahui pada Rabu siang, usai pihaknya mendapatkan laporan dari Bhabinkamtibmas wilayah setempat.

“Luas lahan yang terbakar mencapai sekitar delapan hektare, dari empat titik api," ucap dia.

Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu dan penyebab kebakaran juga belum diketahui, namun proses pemadaman api dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama karena lokasi kebakaran yang cukup jauh dari Kantor Disdamkarmat Natuna.

Baca juga: BNPB paparkan bencana banjir dan karhutla yang dialami sejumlah daerah

“Jarak tempuh ke lokasi cukup jauh, karena damkar belum memiliki Pos Pemadam di sana," ujar dia.

Dalam proses pemadaman Disdamkarmat Natuna mengerahkan satu unit mobil pemadam dan dibantu oleh satu orang anggota kepolisian.

Selain menggunakan alat standar seperti selang air, petugas juga menggunakan cara manual. Mereka memanfaatkan batang pohon kecil untuk memukul dan memadamkan api kecil agar tidak menjalar lebih luas.

“Upaya ini kami lakukan demi mencegah api menyebar ke wilayah lain," ucap dia.

Baca juga: Ketua DPR ingatkan akuntabilitas pengelolaan respons karhutla Sumatera

Disdamkarmat Natuna mengimbau seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan karhutla seperti Cemaga dan sekitarnya, untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan secara sembarangan.

“Kami meminta masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama di musim kemarau. Sekali api menyala, akan sulit dikendalikan dan sangat membahayakan,” ujar dia.

Ia juga mengajak masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat asap atau api yang mencurigakan di area hutan maupun lahan.

“Kecepatan pelaporan sangat penting agar kami bisa segera mengambil tindakan sebelum api meluas,” ucap dia.

Baca juga: BMKG: Waspada potensi karhutla selama Juli di pantai barat Aceh

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |