Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo menegaskan angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 memprioritaskan keselamatan dengan memastikan proses sandar bongkar muat dan pelayaran dilaksanakan hati-hati, terukur dan profesional demi layanan andal.
"Dalam kondisi cuaca maritim yang dinamis, keselamatan tetap menjadi prioritas utama perusahaan. Setiap proses sandar, bongkar muat, hingga pelayaran kami lakukan secara hati-hati dan terukur," kata Heru dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Dia juga menyampaikan penyesuaian operasional dilakukan agar keselamatan penumpang, awak kapal, dan seluruh pengguna jasa tetap terjaga, meskipun pada waktu tertentu berdampak pada perlambatan layanan.
Lebih lanjut, dia mengatakan ASDP terus memperkuat koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), TNI/Polri, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), BPTD, serta instansi terkait lainnya melalui Port Operational Control Center (POCC) guna mewujudkan kelancaran dan keamanan angkutan Natal dan tahun baru.
Heru juga mengimbau pengguna jasa agar memantau informasi cuaca resmi secara berkala dan tidak memaksakan perjalanan apabila kondisi cuaca kurang aman.
ASDP memperkuat layanan di 15 lintasan strategis guna memastikan penyeberangan aman, tertib, dan nyaman, sekaligus menjaga kelancaran mobilitas masyarakat selama angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Lintasan tersebut adalah Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Jangkar-Lembar, Kayangan-Pototano, Tanjung Api-Api-Tanjung Kelian, Telaga Punggur-Tanjung Uban, Ajibata-Ambarita, Nias-Sibolga, Padangbai-Lembar, Kariangau-Penajam, Bajoe-Kolaka, Bira-Pamatata, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, serta Bolok-Rote.
Ia menuturkan jalur-jalur itu menjadi fokus utama, karena perannya yang strategis dalam mendukung arus mudik lokal, pariwisata, dan distribusi logistik selama Natal dan tahun baru.
ASDP menyebutkan berdasarkan proyeksi, pergerakan penumpang di 15 lintasan pantauan nasional diperkirakan mencapai sekitar 547 ribu orang, tumbuh 4,3 persen dibandingkan Natal dan tahun baru sebelumnya, sementara kendaraan diprediksi mencapai 868 ribu unit atau meningkat 8,9 persen.
Puncak kepadatan diperkirakan terjadi pada 23-24 Desember 2025.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan merupakan prioritas tertinggi dalam penyelenggaraan angkutan Natal dan tahun baru seiring tingginya potensi pergerakan masyarakat.
Dudy mengatakan berdasarkan hasil survei, diperkirakan sebanyak 119,5 juta orang akan melakukan perjalanan selama libur Natal dan tahun baru.
"Oleh karena itu, aspek keselamatan harus menjadi perhatian utama seluruh pihak," kata Dudy dalam pembukaan Pos Koordinasi (Posko) Pusat Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (18/12).
Menhub juga menekankan empat fokus utama penyelenggaraan angkutan Natal dan tahun baru, yaitu keselamatan dan keamanan, sinergi dan kolaborasi lintas sektor, perhatian terhadap detail operasional, serta kesiapsiagaan menghadapi ketidakpastian dan kondisi darurat.
Baca juga: Kemenhub: 1,89 juta pergerakan angkutan laut di libur Natal-Tahun Baru
Baca juga: Pelni rampungkan "ramp check" armada di Bali jelang liburan Natal
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































