Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Jayapura bekerja sama dengan Unicef dan Yayasan Gapai Harapan Papua memperkuat peran tenaga kesehatan (nakes) serta kader Puskesmas dalam upaya menekan angka stunting melalui kegiatan refreshment penguatan kapasitas dan edukasi kepada masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Juliana Napitupulu di Jayapura, Selasa, mengatakan kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan United Nations Children's Fund (Unicef) dalam pelaksanaan program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita telah menunjukkan hasil signifikan terhadap penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Baca juga: Pemkot Jayapura ajak kaum ibu berperan aktif tangani stunting
"Dimana berdasarkan data kami, angka stunting di Kota Jayapura mulai mengalami penurunan dari 21,3 persen pada 2023 menjadi 15,15 persen per September 2025," katanya.
Menurut Juliana, melalui program PMT ini sangat membantu mempercepat penurunan angka stunting.
"Memang penyebab utama stunting tidak hanya karena gizi, tetapi juga penyakit bawaan dan kondisi sosial keluarga. Untuk itu, guna mempercepat penurunan stunting, PMT penting dilakukan," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Unicef, Natasya Phebe mengatakan program PMT memberikan dampak langsung terhadap peningkatan gizi ibu hamil dan anak-anak.
Baca juga: Pemkab Jayapura tangani 1.006 keluarga risiko stunting
Baca juga: DKP Jayapura cegah stunting melalui sinergi lintas sektor
"Kami juga mendorong pengembangan dapur komunitas yang dikelola kader masyarakat dengan dukungan Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar program gizi dapat berkelanjutan," katanya.
Menurut Natasya, dapur komunitas ini tidak hanya menyediakan makanan tambahan, tetapi diharapkan menjadi struktur masyarakat yang tangguh menghadapi bencana.
Sebelumnya, telah dilakukan kegiatan refreshment penguatan bagi nakes dan kader posyandu se-Kota Jayapura, bertempat Kota Jayapura, Papua, Senin (20/10).
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.