Dinkes Sulbar gandeng MSF gelar pelatihan krisis kesehatan

23 hours ago 3

Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggandeng lembaga internasional Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas serta Kementerian Kesehatan menggelar pelatihan krisis kesehatan.

"Pelatihan ini sangat relevan dengan kondisi geografis Sulbar yang rawan bencana," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar Nursyamsi Rahim di Mamuju, Kamis.

Baca juga: Psikolog: Jangan jadikan luka mental sebagai bahan candaan

Pelatihan krisis kesehatan itu merupakan tindak lanjut dari proyek Capacity Building Hub on Emergency Preparedness and Response (e-Hub) yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh MSF Indonesia pada Juni 2025.

Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam kesiapsiagaan dan penanganan krisis kesehatan di wilayah rawan bencana, sekaligus membangun kapasitas pelatih lokal (Training of Trainer/TOT) agar mampu melatih tenaga kesehatan lainnya di masa depan.

Kegiatan ini menghadirkan tim pelatih dari Médecins Sans Frontières (MSF) dan melibatkan tenaga kesehatan dari berbagai kabupaten di Sulbar.

Peserta mendapatkan pembekalan dalam empat bidang penting, yakni pengambilan data dalam situasi darurat (data manajemen) dan responder kesehatan yang efektif (medical emergency).

Kemudian, Psychological First Aid (PFA) dalam situasi darurat (mental health) serta pemilahan limbah medis saat tanggap darurat bencana (environmental health).

Nursyamsi menyampaikan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan logistik, tetapi juga kemampuan sumber daya manusia.

"Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan setiap tenaga kesehatan di Sulawesi Barat mampu merespons cepat, tepat, dan tangguh dalam situasi krisis," ujarnya.

Baca juga: Pakar: Usulan manajemen krisis kesehatan dalam pemilu perlu didukung

Baca juga: Kemenkes gandeng Polri dan PP Muhammadiyah guna atasi krisis kesehatan

Kolaborasi lintas sektor dan dukungan lembaga internasional seperti MSF, kata Nursyamsi, menjadi langkah nyata dalam memperkuat sistem tanggap darurat kesehatan di daerah.

Pelatihan itu, lanjut Nursyamsi, diharapkan dapat mencetak pelatih lokal yang kompeten serta membentuk jejaring tanggap darurat kesehatan yang solid di tingkat provinsi dan kabupaten.

"Dengan demikian, Sulbar semakin siap menghadapi berbagai potensi bencana dengan respons yang cepat, terkoordinasi, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat," kata Nursyamsi.

Pewarta: Amirullah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |