Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan

3 days ago 7

Pamekasan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur memberikan pembinaan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah itu sebagai upaya untuk mencegah kembali terjadinya kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Kegiatan ini kami lakukan karena kami tidak ingin kasus serupa terulang di Kabupaten Pamekasan," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Pamekasan, Ahmad Syamlan, saat meninjau kegiatan Bimbingan Teknis Penyuluhan Keamanan Pangan bagi Penjamah Makanan pada program MBG di Nyalabu Daya, Pamekasan, Rabu.

Ia menjelaskan, keamanan pangan merupakan fondasi penting untuk membangun generasi sehat. Penyedia makanan bukan sekadar memasak dan menyajikan, melainkan juga bertanggung jawab memastikan proses pengolahan sesuai standar higiene dan sanitasi.

Materi bimtek menekankan pada keamanan penyajian menu MBG, yakni cara mencegah terjadinya keracunan makanan ataupun kejadian yang tidak diinginkan pada penerima program.

"Tujuannya untuk memastikan bahwa semua penjamah makanan memahami cara-cara untuk mencegah terjadinya keracunan makanan,” katanya.

Sebetulnya, sambung dia, untuk mencegah keracunan pangan sangat mudah, yakni dengan berpedoman kepada lima kunci aman.

Pertama, penyedia harus bisa menjaga pangan pada suhu ruangan. Kedua, menyediakan air dan bahan baku yang bagus dan baik. Ketiga menjaga kebersihan, baik personal untuk meninjau makanan maupun kebersihan dari lingkungan SPPG.

Baca juga: Kareg Kepri: Dapur MBG di wilayah 3T layani maksimal 1.000 penerima

"Keempat, memasak dengan cara yang benar. Artinya, kalau ada makanan yang memang harus dimasak sampai mendidih, harus betul-betul mendidih jangan sampai tidak matang," katanya.

Selanjutnya, kelima, menyampaikan informasi kapan makanan paling lambat itu dikonsumsi atau dimakan oleh penerima manfaat.

"Yang menyebabkan keracunan itu, di antaranya karena waktu konsumsi makanan melebihi tenggat waktu layak makan. Misalnya, seharusnya dimakan pada pukul 8 ada yang diundur sampai lewat dari pukul 10, sehingga makanan sudah lewat dari masa expired,” katanya menjelaskan.

Hal lain yang juga disampaikan petugas Dinkes Pamekasan dalam kegiatan bimtek itu terkait upaya melakukan penjagaan pangan dari SPPG ke titik distribusi.

Seperti mobil pengangkut MBG yang harus dibersihkan setiap hari, kemudian perilaku persiapan makanan, yakni harus memakai masker, dan menggunakan sarung tangan.

"Kami berharap perilaku lima kunci aman pangan ini bisa terus diterapkan, sehingga kasus-kasus yang tidak diinginkan dalam program MBG tidak ada lagi di kemudian hari," katanya.

Sebelumnya kasus keracunan makanan pada program MBG terjadi di sejumlah lembaga pendidikan di wilayah itu dengan total jumlah korban mencapai 37 orang.

Baca juga: Presiden Brazil berencana tinjau MBG setelah bertemu Prabowo di Istana
Baca juga: Gubernur minta kepala daerah tetapkan lokasi pembangunan SPPG 3T

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |