Ngawi (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menyasar sebanyak 98.097 siswa untuk pelaksanaan kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah pada tahun 2025.
"Target CKG tahun ini di sekolah mencapai 98.097 siswa. Jumlah itu terdiri atas 847 sekolah, ditambah santri dan siswa SLB," ujar Kepala Dinkes Ngawi Yudono dalam kegiatan Aksi Bergizi dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah tahun 2025 di SMPN 4 Ngawi, Selasa.
Menurut dia, CKG di sekolah merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kementerian Kesehatan yang menargetkan pemeriksaan kesehatan fisik, skrining penyakit menular, dan tidak menular bagi anak usia 7–17 tahun, termasuk santri pesantren dan siswa SLB.
"Kami telah menyiapkan kegiatan ini melalui koordinasi lintas sektor dan memastikan sarana-prasarana tersedia. Harapannya, seluruh pelajar memanfaatkan layanan ini untuk mendeteksi dini masalah kesehatan," kata dia.
Kegiatan CKG di sekolah akan dilakukan secara bergiliran dengan melibatkan dokter dan tenaga kesehatan di unit puskesmas masing-masing.
Sementara dalam kegiatan aksi bergizi, dinkes mencakup empat intervensi utama. Di antaranya senam bersama, sarapan sehat bergizi seimbang, konsumsi tablet tambah darah, dan edukasi kesehatan.
Ia menjelaskan aksi bergizi pada pelajar ikut berperan dalam menyiapkan remaja untuk pencegahan stunting. Utamanya pada remaja putri.
"Remaja yang sehat akan menjadi calon orang tua yang sehat, sehingga melahirkan generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045," kata dia.
Kegiatan aksi bergizi dan CKG di SMPN 4 Ngawi yang diikuti ratusan siswa dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Ngawi Mahmud Rosadi, serta dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Madiun Lena, Kepala Puskesmas Ngawo, dan Kepala Kantor Kemenag Ngawi Moh Ersa.
Baca juga: Program CKG sasar ribuan pelajar di OKU Sumsel
Baca juga: Disdikpora Bantul usulkan puskesmas datangi sekolah untuk CKG siswa
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.