Serang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Provinsi Banten, menyatakan faktor penularan HIV/AIDS di wilayahnya didominasi oleh perilaku seksual berisiko pada populasi Lelaki Seks Lelaki (LSL).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Serang Istianah Hariyanti di Serang, Senin, mengungkapkan bahwa hubungan seksual antara laki-laki dengan laki-laki menjadi faktor risiko tertinggi dari temuan kasus HIV/AIDS yang saat ini jumlahnya sudah di atas 100 orang.
"Paling banyak (penularan) LSL. Jadi, perilaku seksual yang menyimpang, hubungan antara laki-laki dengan laki-laki, itu sangat berisiko tinggi terhadap penularan HIV-AIDS," ujarnya.
Ia menjelaskan tingginya angka temuan kasus ini merupakan hasil dari skrining aktif yang dilakukan Dinkes. Menurutnya, ini adalah bagian dari strategi eliminasi, dimana semua kasus harus ditemukan untuk segera diobati dan memutus mata rantai penularan.
Baca juga: 595 Warga Serang Terjangkit HIV/AIDS
"Ini seperti fenomena gunung es, makin kita mencari, kasusnya akan makin banyak ditemukan. Tapi dari situlah upaya eliminasi dimulai," ucapnya.
Untuk mencegah penularan lebih lanjut, pihaknya terus menyosialisasikan metode ABCDE, yakni Abstinence (tidak melakukan seks berisiko), Be Faithful (setia pada satu pasangan), Condom (menggunakan kondom), Drugs (tidak memakai narkoba), dan Education (edukasi).
Istianah juga memastikan seluruh penderita yang telah teridentifikasi saat ini sudah dalam penanganan dan proses pengobatan. "Sudah, sudah diobati semuanya," ujar dia.
Baca juga: Per Maret 2025 Kemenkes temukan 356.638 orang dengan HIV di RI
Baca juga: Pemerintahan Trump hentikan pendanaan riset vaksin HIV
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.