Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto saat pertemuan bilateral dengan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, menyatakan bahasa Portugis yang merupakan bahasa nasional Brazil akan mulai diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia.
Presiden Prabowo menjelaskan langkah itu bertujuan semakin mendekatkan hubungan antara rakyat Indonesia dan rakyat Brazil.
"Sebagai bukti kami memandang Brazil sangat penting, saya telah merumuskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa (yang diajarkan di sekolah-sekolah, red.)," kata Presiden Prabowo di hadapan Presiden Lula saat pertemuan bilateral di Istana Merdeka.
Prabowo melanjutkan dirinya telah memerintahkan dua menterinya, yaitu Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto untuk menyusun kurikulum dan memperkenalkan mata pelajaran serta mata kuliah bahasa Portugal di sekolah-sekolah serta kampus-kampus di Indonesia.
Pada kesempatan terpisah, saat menyampaikan pernyataan pers bersama, Presiden Prabowo kembali menegaskan bahasa Portugis menjadi salah satu bahasa asing prioritas yang diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia.
"Karena penting, saya sudah putuskan bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas di pendidikan kita selain bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Mandarin, bahasa Jepang, bahasa Korea, bahasa Prancis, bahasa Jerman, dan bahasa Rusia. Bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas kita," ujar Presiden Prabowo.
Baca juga: Prabowo dorong pembentukan perjanjian dagang RI-Amerika Latin
Baca juga: Presiden Lula ajak Indonesia perbarui kemitraan 17 tahun dengan Brazil
Di Istana Merdeka, pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Brazil berlangsung selama sejam lebih.
Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo memimpin delegasi Pemerintah Indonesia yang terdiri atas Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Kemudian, ada pula Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Selepas memimpin pertemuan bilateral, dua pemimpin negara itu lanjut menyaksikan penandatanganan 8 MoU yang terdiri atas kerja sama antarinstansi pemerintah dan kerja sama antara badan usaha Indonesia dan badan usaha Prancis.
Kemudian, Presiden Prabowo dan Presiden Lula secara bergantian menyampaikan pernyataan bersama di hadapan wartawan Istana Indonesia dan Brazil.
Kunjungan kenegaraan Presiden Lula di Jakarta pada 22–24 Oktober merupakan bagian dari lawatan luar negerinya di Asia Tenggara. Kunjungan kali ini merupakan yang kedua setelah kunjungan kenegaraan pertama Presiden Lula pada tahun 2008.
Lawatan Lula di Jakarta hari ini juga menjadi kunjungan balasan mengingat Presiden Prabowo telah berkunjung ke Istana Kepresidenan Brazil Palácio do Planalto, Brazilia, Brazil, pada 9 Juli 2025.
Baca juga: Presiden Lula: RI mitra strategis Brazil perkuat Selatan Global
Baca juga: Prabowo ungkap banyak ikuti kebijakan Lula da Silva
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.