Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengklaim kebijakan utamanya yang dijalankan secara konsisten selama sembilan bulan menjabat, telah menopang pertumbuhan ekonomi Jabar yang secara tahunan di angka 5,20 persen.
Pertama, adalah pembangunan jalan yang telah mencapai sejauh 666 kilometer yang dibiayai pajak kendaraan yang disebutnya untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang.
"Mobilitas masyarakat bisa mendorong tumbuhnya perekonomian," kata Dedi di Bandung, Sabtu.
Karena itu, katanya, penting untuk menjaga kualitas pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan irigasi agar ada kesempatan untuk investasi pada sektor lainnya.
Baca juga: Pemprov Jabar naikkan anggaran jalan jadi Rp4 triliun
"Kalau jalannya cepat rusak, maka akibatnya adalah (anggaran) pembangunan balik lagi ke jalan, balik lagi ke jalan. Sehingga, kita tidak punya kesempatan untuk melakukan investasi sumber daya manusia yang lebih besar ke depan," ujarnya.
Kebijakan belanja infrastruktur yang besar ini, diimbangi pihaknya dengan melakukan transparansi APBD yang disebutnya telah sejak awal menjabat. Terbaru, Dedi Mulyadi melaporkan kondisi kas daerah setiap hari di akun sosial medianya.
Dedi memastikan kebijakan-kebijakannya secara konsisten bisa membuat iklim investasi di Jawa Barat makin nyaman. Mulai dari urusan memberantas premanisme lewat pembentukan satuan tugas, hingga menghilangkan percaloan tenaga kerja di industri lewat aplikasi NyariGawe.
Ia juga memfasilitasi persoalan yang dihadapi oleh perusahaan yang hendak berinvestasi dan berusaha di Jawa Barat.
Baca juga: Dedi Mulyadi sebut akan habiskan anggaran tanggap darurat bencana
Hasilnya, berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada triwulan III tahun 2025, nilai investasi di Jawa Barat mencapai Rp77,1 triliun, atau sekitar 15,7 persen dari total nasional.
Realisasi investasi pada triwulan III tahun 2025 menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Total nilai investasi tercatat mencapai Rp77,13 triliun, meningkat 36,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp56,57 triliun.
"Investasi tidak hanya soal angka, tapi bagaimana memberikan dampak nyata bagi pembangunan manusia di Jawa Barat," ucapnya.
Dedi mengaku, pihaknya bersama seluruh jajaran Pemprov Jabar akan tetap fokus melaksanakan kegiatan pembangunan bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat.
Baca juga: Gubernur Jabar pastikan kompensasi Rp9 juta bagi pekerja tambang
"Dan kita anggap berbagai sindiran, nyinyiran, atau kritik yang dialamatkan pada saya sebagai obat agar saya tidak jumawa, terus mawas diri dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat," tuturnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan III-2025 secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 5,2 persen atau posisi kelima di Indonesia.
Angka itu, lebih tinggi dibandingkan angka nasional, 5,04 persen dan berkontribusi 12,73 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat Darwis Sitorus mengatakan kebijakan pemerintah provinsi dan daerah turut mendukung pertumbuhan ekonomi Jabar yang positif.
Baca juga: Dedi Mulyadi nyatakan umumkan posisi kas daerah tiap hari
"Mobilitas masyarakat sepanjang Januari-September, produksi padi yang meningkat, dan juga capaian realisasi investasi PMA dan PMDN yang mendorong sektor konstruksi dan komponen PMTB," tutur Darwis
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































