Jakarta (ANTARA) - Debut Muhammad Mabruk Arib Dzaky di World Para Powerlifting Championship 2025 di Kairo, Mesir, menjadi harapan masa depan para angkat berat Indonesia di masa mendatang, menyusul performa menjanjikan yang ditampilkan.
Meskipun belum meraih medali, lifter berusia 21 tahun itu berhasil menorehkan rekor pribadi dengan angkatan terbaik 161 kilogram di kelas -59 kilogram putra.
“Kalau dibilang nervous sih enggak, saya cuma penasaran saja level World Champ ini seperti apa. Ternyata setelah saya lihat pertandingannya luar biasa. Angkatan dari atlet-atlet dunia sangat luar biasa,” kata Dzaky dalam keterangan resmi Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia di Jakarta, Rabu.
Capaian tersebut menempatkan Dzaky di peringkat ke-12 dunia dan keenam di antara atlet Asia. Capaian tersebut cukup impresif untuk penampilan perdananya di kejuaraan dunia.
Lebih dari itu, catatan angkatan 161 kilogram menjadi peningkatan signifikan dari performa sebelumnya, sekaligus menunjukkan potensinya sebagai tulang punggung baru tim para angkat berat Indonesia.
Baca juga: Tim para angkat berat pecah rekor pribadi di Mesir, namun gagal podium
Kepala pelatih para angkat berat Indonesia Coni Ruswanta menyebut Dzaky sebagai salah satu aset jangka panjang yang perlu mendapat perhatian khusus. “Dzaky termasuk atlet yang potensial karena usianya masih muda dan angkatannya bisa naik pesat,” katanya.
Dzaky merupakan salah satu dari enam lifter Indonesia yang tampil di ajang yang diikuti 522 atlet dari 71 negara tersebut. Kejuaraan dunia di Kairo menjadi awal dari rangkaian kualifikasi menuju Paralimpiade Los Angeles 2028. Meski belum menembus podium, performa stabil Dzaky dinilai menjadi sinyal positif bagi masa depan tim.
Setelah menuntaskan debutnya di Mesir, Dzaky mengaku semakin termotivasi untuk memperkuat daya angkat dan memperbaiki teknik. Ia menargetkan tampil di Asian Para Games 2026 dan berupaya keras merebut tiket menuju Los Angeles.
“Setelah ini kita persiapan maksimal lagi. Latihan terus, apa pun yang terjadi kita harus berusaha lebih keras lagi,” katanya.
Pelatih Coni menilai keikutsertaan Dzaky dan rekan-rekannya dalam ajang dunia seperti di Kairo adalah langkah penting untuk mengukur kemampuan di level global. Menurutnya, pengalaman ini memberi bekal berharga bagi atlet muda agar lebih siap menghadapi tekanan kompetisi internasional.
Meski Indonesia belum mendapatkan satu pun medali di Kejuaraan Dunia Para Angkat Berat 2025, secara keseluruhan hasil di Kairo menjadi momentum evaluasi bagi tim para angkat berat Indonesia setelah kompetisi di Paralimpiade Paris 2024.
Baca juga: Indonesia raih empat medali di Kejuaraan Dunia Para Atletik 2025
Baca juga: Hasil lengkap lifter Indonesia di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2025
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.