DBD bukan lagi penyakit musiman, waspada sepanjang tahun

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Demam Berdarah Dengue (DBD) bukan lagi penyakit musiman. Ancaman virus dengue kini hadir sepanjang tahun dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia maupun kondisi cuaca.

“Dengue itu bukan penyakit musiman. Virusnya ada sepanjang tahun dan bisa menyerang siapa saja,” tegas dr. Atilla Dewanti, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi dalam keterangan resmi pada Minggu.

Ia menjelaskan bahwa gejala dengue kerap menyerupai flu biasa seperti demam tinggi, nyeri kepala, mual, nyeri otot, dan ruam, sehingga sering tidak dikenali. Jika terlambat ditangani, infeksi dapat berkembang menjadi dengue shock syndrome yang berbahaya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, hingga minggu ke-25 tahun ini tercatat 79.843 kasus dengue di Indonesia dengan 359 kematian (CFR: 0,45 persen).

Baca juga: Kasus DBD di Jakbar kembali naik

Secara global, tahun 2024 mencatat rekor tertinggi dengan lebih dari 14 juta kasus dengue. Anak-anak dan remaja berusia 5–14 tahun menjadi kelompok dengan tingkat kematian tertinggi akibat dengue dalam tujuh tahun terakhir.

Karena belum ada obat khusus untuk dengue, pencegahan menjadi kunci utama.

“Virus dengue punya empat serotipe, artinya seseorang bisa terinfeksi lebih dari satu kali. Justru infeksi kedua bisa lebih parah dari yang pertama,” ujar dr. Atilla.

Ia menekankan pentingnya langkah preventif, mulai dari 3M Plus hingga vaksinasi yang kini telah direkomendasikan bagi anak dan dewasa.

Public figure sekaligus ibu dua anak, Tasya Kamila, turut hadir berbagi kekhawatiran sebagai orang tua.

“Dengue bukan cuma soal penyakit, ini soal keselamatan anak-anak kita. Kita nggak tahu kapan virusnya datang. Karena itu, pencegahan harus jadi prioritas utama keluarga,” ucapnya.

Ia mengajak orang tua untuk lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan dan mencari informasi tentang pencegahan yang komprehensif.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht mengatakan, momentum Hari Anak Nasional menjadi pengingat penting bahwa setiap anak berhak tumbuh sehat dan terlindungi.

“Kami berkomitmen mendukung edukasi dan upaya kolaboratif agar Indonesia bisa mencapai target Nol Kematian Akibat Dengue pada 2030,” ujarnya.

Talk show ini menegaskan bahwa persepsi masyarakat terhadap dengue perlu diubah. Bukan hanya penyakit musiman, dengue kini menjadi tantangan kesehatan sepanjang tahun yang membutuhkan kewaspadaan dan upaya kolektif dari semua pihak.

Baca juga: Kasus DBD tinggi, Kaltim perluas vaksinasi dengue sasar anak-anak SD

Baca juga: RSUD Cabangbungin Bekasi pastikan pelayanan sesuai prosedur

Baca juga: Kaltim pelopor vaksinasi DBD dan jadi percontohan nasional

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |