Bandung (ANTARA) - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mencatatkan okupansi penumpang kereta api jarak jauh pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung pada 4-8 September 2025, mencapai 126 persen.
"Selama periode tersebut, total sebanyak 131.034 tiket terjual dengan okupansi mencapai lebih dari 126 persen dari kursi yang disediakan yakni 102.760 tempat duduk," kata Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Kuswardojo di Bandung, Selasa.
Angka ini, kata Kuswardojo, karena adanya penjualan tiket kereta api penumpang secara dinamis, seperti penumpang yang turun dan naik di stasiun antara relasi kereta.
Puncak okupansi, lanjut dia, terjadi pada Minggu (7/9) dengan 146,4 persen, sementara terendah tercatat pada Senin (8/9) dengan 113,5 persen.
Selama periode tersebut, KAI Daop 2 Bandung secara total menjalankan 44 KA Jarak Jauh dengan keberangkatan awal dan tujuan akhir di wilayah Daop 2 Bandung.
"Berdasarkan data, relasi favorit pada periode tersebut, pelanggan masih didominasi perjalanan dari Bandung menuju Gambir, Yogyakarta, hingga Surabaya. Selain itu, lima KA dengan okupansi tertinggi seperti Malabar, Kahuripan, Turangga, dan Lodaya," kata Kuswardojo.
Adapun 5 KA favorit masyarakat yang mencatatkan okupansi tinggi antara lain:
1. KA Malabar (KA 70) - 202,4 persen;
2. KA Kahuripan (KA 273) - 191,5 persen;
3. KA Kahuripan (KA 274) - 188,5 persen;
4. KA Turangga (KA 66) - 168,2 persen;
5. KA Lodaya (KA 78) - 157,9 persen.
Selama libur panjang, relasi favorit penumpang KA jarak jauh adalah:
1. Bandung – Gambir (6.005 penumpang);
2. Bandung – Yogyakarta (4.727 penumpang);
3. Kiaracondong – Kutoarjo (1.861 penumpang);
4. Kiaracondong – Lempuyangan (1.843 penumpang);
5. Bandung – Surabaya Gubeng (1.520 penumpang).
Baca juga: Daop 2: Hingga 6 September 2025 okupansi kereta Maulid 105 persen
Baca juga: Daop 2 hentikan KA Turangga di Kiaracondong imbas unjuk rasa
Baca juga: KAI Daop 2 sempat hentikan perjalanan KA imbas gempa Bekasi-Karawang
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.