Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini 

5 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Danone Indonesia dalam rangka World Allergy Awareness Day, memberikan edukasi meningkatkan kesadaran pentingnya peka terhadap tanda alergi susu sapi sejak dini melalui SADAR Alergi (Screening Awal dan Asupan Rekomendasi Alergi).

Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mendorong kesadaran orang tua untuk mengenali tanda-tanda awal alergi susu sapi sejak dini dan memahami pentingnya berkonsultasi dengan dokter anak untuk penanganan tepat.

“World Allergy Awareness kali ini memang diangkat topiknya mengenai milk allergy atau alergi susu sapi, karena memang konsumsi susu sapi di seluruh dunia itu kan sangat tinggi, walaupun di Indonesia masih di dalam skala rendah. Nah semua makanan sebenarnya sehat, tapi ternyata ada kondisi tertentu bahwa tidak semua manusia bisa menerima semua asupan makanan,” kata Arif dalam diskusi tentang alergi susu sapi di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan edukasi ini untuk menyampaikan informasi deteksi dini, pencegahan dan tata laksana kebutuhan nutrisi bagi anak dengan alergi susu sapi, untuk memastikan anak tetap mendapatkan asupan nutrisi yang tepat dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan yang sehat.

Baca juga: Rangkaian alergi bisa berkembang dipicu faktor eksternal

Selain menghambat pertumbuhan fisik, alergi susu sapi juga berpotensi memengaruhi fungsi kognitif dan kualitas hidup anak. Kondisi ini juga sering menimbulkan stres emosional bagi orang tua, terutama para ibu.

Anak dengan riwayat keluarga alergi memiliki risiko lebih tinggi mengalami alergi susu sapi. Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda gejala sekecil apa pun.

Sementara itu Medical & Scientific Affairs Director Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menjelaskan penanganan alergi anak yang tepat juga akan menekan biaya dan mengurangi beban psikologis orang tua.

“Alergi itu harus dicegah dan harus ditangani sedini mungkin, apalagi kita bicara soal dampak ekonomi, ingat alergi itu kumat-kumatan kalau tidak ditangani dengan baik di awal kejadian muncul, ketika kumat-kumatan, pasti butuh biaya ekstrem,” kata Ray.

Ia juga mengingatkan pentingnya membawa anak ke dokter spesialis anak jika mendapati tanda alergi dan penegakan diagnosisnya perlu mempertimbangkan banyak varian yang hanya bisa dilakukan oleh dokter.

Ray juga mengatakan meski arus informasi sudah sangat deras dan mudah di dapat namun jangan mengandalkan internet untuk mendiagnosa mandiri terutama soal alergi pada anak.

Selain itu pencegahan terhadap makanan pemicu alergi juga perlu dipahami seperti tidak memberikan makanan dengan produk susu dan turunannya serta cermat memperhatikan label kemasan makanan untuk melihat bahan-bahan mengandung alergen.

Baca juga: Kecemasan orang tua bisa memperparah alergi pada anak

Baca juga: Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi

Baca juga: Ciri-ciri roti bebas gluten dan susu sapi aman untuk penderita alergi

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |