Jakarta (ANTARA) - Managing Director Global Relations and Governance Danantara Indonesia Mohamad Al-Arief mengatakan peran pihak eksternal dalam dewan penasihat bersifat terbatas.
Pernyataan itu menyusul sorotan atas status hukum mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
“Kehadiran tokoh eksternal di dewan penasihat adalah murni konsultatif. Mereka memberikan perspektif mengenai tren ekonomi global, dinamika pasar internasional, serta isu makroekonomi lain yang relevan,” kata Al-Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Dia menegaskan dewan penasihat tidak terlibat dalam pengambilan keputusan, pengelolaan, maupun alokasi dana investasi di Danantara Indonesia.
Danantara Indonesia, kata dia, selalu berpegang pada prinsip transparansi dan akuntabilitas. Lembaga pengelola dana investasi ini berkomitmen untuk menjalankan mandat sebagai lembaga investasi negara dengan standar tata kelola yang tinggi.
Seluruh keputusan investasi dan operasional diambil oleh Badan Pelaksana, di bawah pengawasan Dewan Pengawas. Struktur ini dirancang untuk memastikan keputusan strategis dijalankan sesuai kewenangan, dengan tetap menjunjung prinsip kehati-hatian.
Mekanisme check and balance antara Badan Pelaksana dan Dewan Pengawas dirancang untuk menjaga integritas setiap keputusan.
Dengan tata kelola yang tegas, Danantara Indonesia ingin membangun kepercayaan publik dan mitra internasional, sekaligus memastikan setiap langkah investasi memberikan manfaat jangka panjang yang sejalan dengan kepentingan nasional.
Dengan kerangka tata kelola yang kuat ini, ujar Al-Arief, pihaknya ingin memastikan Danantara Indonesia tetap fokus pada mandat jangka panjang untuk menciptakan nilai, baik bagi Indonesia maupun mitra global.
“Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tidak berada dalam posisi untuk memberikan tanggapan terkait isu hukum maupun politik di yurisdiksi mana pun,” ujarnya pula.
Baca juga: Pemerintah: Danantara diarahkan untuk biayai KEK sektor manufaktur
Baca juga: Enam bulan Danantara: Menata arah baru investasi negara
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.