China kenakan bea anti-dumping terhadap brendi EU selama 5 tahun

2 months ago 18

Istanbul (ANTARA) - China pada Jumat (4/7) memutuskan untuk mengenakan bea anti-dumping dan perjanjian harga pada brendi impor dari Uni Eropa (EU) selama lima tahun ke depan, dimulai pada Sabtu ini.

Dalam putusan akhir penyelidikan anti-dumping, Kementerian Perdagangan China mengatakan: "Industri brendi domestik terancam mengalami kerugian besar, dan ada hubungan sebab akibat antara dumping dan ancaman kerugian besar."

Margin dumping diputuskan oleh otoritas China berada di antara 27,7 persen dan 34,9 persen.

Keputusan Beijing untuk menghukum beberapa impor EU muncul saat Kementerian Luar Negeri China baru saja mengadakan dialog strategis tingkat tinggi China-EU bersama kepala urusan luar negeri EU Kaja Kallas di Brussels pada Rabu (2/7).

Seperti diwartakan, Menteri Luar Negeri China Wang Yi sedang dalam tur tiga negara di Eropa, yaitu Belgia, Jerman dan Prancis.

Pembicaraan tingkat tinggi antara kedua pihak terjadi menjelang pertemuan puncak pemimpin China-EU, yang dijadwalkan akhir bulan ini. Bloomberg mengeklaim bahwa Beijing ingin pertemuan pundak dua hari itu dikurangi menjadi satu hari.

Presiden Komisi EU Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan EU Antonio Costa berencana bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang di Beijing pada 24 Juli.

Kemudian, keduanya akan mengadakan pertemuan puncak bisnis di Hefei, China bagian tengah keesokan harinya, tetapi Beijing menginginkan pertemuan puncak tersebut hanya berlangsung satu hari di Beijing, menurut laporan tersebut.

Brendi adalah minuman beralkohol yang dibuat dengan cara menyuling anggur atau buah-buahan yang difermentasi.

Istilah brendi sendiri umumnya merujuk pada minuman yang dibuat dari anggur, tetapi juga bisa merujuk pada minuman yang terbuat dari buah lain, seperti apel dan pir.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Sekjen HIPMI nilai Bea Masuk Anti-Dumping ciptakan persaingan sehat

Baca juga: Mendag ungkap alasan benang filamen Tiongkok bebas bea masuk tambahan

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |