Beijing (ANTARA) - Di bawah sorotan dunia, China dan Amerika Serikat (AS) akan menggelar putaran baru perundingan ekonomi dan perdagangan di Swedia.
Di tengah meningkatnya ketidakpastian dan ketidakstabilan global, upaya kedua negara untuk membangun dialog demi mencapai konsensus dan mencari hasil yang saling menguntungkan tidak hanya sejalan dengan kepentingan bersama mereka, tetapi juga memenuhi harapan masyarakat internasional.
Dalam beberapa bulan terakhir, China dan AS berupaya mengembalikan hubungan perdagangan mereka ke jalur yang semestinya setelah mengalami periode ketegangan. Kemajuan positif ini menyoroti kenyataan fundamental, yakni bahwa memperdalam komunikasi untuk meningkatkan saling pengertian, mengurangi kesalahpahaman, serta memperluas kerja sama merupakan hal yang sangat penting guna memastikan perkembangan hubungan bilateral yang sehat, stabil, dan berkelanjutan.
Setelah perundingan ekonomi dan perdagangan di Jenewa, kedua negara telah secara signifikan menurunkan tingkat tarif bilateral. Menyusul perundingan ekonomi dan perdagangan di London, kedua belah pihak terus mempertahankan komunikasi yang erat, mengonfirmasi rincian kerangka kerja yang telah disepakati di London, serta mendorong implementasinya secara bertahap.
China telah meninjau dan menyetujui permohonan ekspor atas barang-barang terkontrol yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan hukum, sementara AS telah mencabut serangkaian langkah pembatasan yang diberlakukan terhadap China pada awal Juli
Langkah-langkah konkret ini mengirimkan sinyal positif mengenai meningkatnya kepercayaan, yang turut mendorong pemulihan perdagangan bilateral.
Data dari Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China menunjukkan bahwa menyusul kemajuan positif dalam perundingan ekonomi dan perdagangan baru-baru ini di Jenewa dan London, perdagangan antara kedua negara kembali pulih dengan nilainya mencapai lebih dari 350 miliar yuan (1 yuan = Rp2.276) atau sekitar 49 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.283) pada Juni, dari yang sebelumnya kurang dari 300 miliar yuan atau sekitar 42 miliar dolar AS pada Mei.
Hakikat dari hubungan ekonomi dan perdagangan China-AS terletak pada manfaat timbal balik dan kerja sama yang saling menguntungkan (win-win). Sembari menyambut putaran baru perundingan ekonomi dan perdagangan dengan penuh ketulusan, China akan tetap teguh mempertahankan prinsip-prinsip dan kepentingan inti mereka.
Perjalanan dari Jenewa ke London bukanlah tanpa hambatan. Perbedaan dan ketegangan yang telah berlangsung lama antara kedua pihak masih tetap ada, dan penyelesaiannya akan membutuhkan waktu. China menyambut dialog yang lebih mendalam, tetapi juga sepenuhnya menyadari bahwa menjembatani kesenjangan antara kedua negara merupakan proses jangka panjang yang kompleks dan penuh tantangan.
Kendati demikian, adanya perbedaan pendapat tidak boleh menutup kemungkinan untuk mengidentifikasi bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama dalam isu-isu penting, maupun menghalangi kedua belah pihak untuk menunjukkan tanggung jawab yang diharapkan dari negara besar.
Putaran perundingan ekonomi dan perdagangan yang akan datang menjadi peluang penting untuk menyuntikkan stabilitas dan kepercayaan yang sangat dibutuhkan ke dalam ekonomi global. Meskipun banyak tantangan mengadang, menangani perbedaan dan mengupayakan kerja sama melalui dialog tetap menjadi satu-satunya jalan ke depan yang layak ditempuh.
Hanya dengan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan menghormati kepentingan satu sama lain, China dan AS dapat mencapai hasil yang benar-benar saling menguntungkan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.