Bupati Bogor jamin layanan kesehatan dan trauma healing korban SMKN ambruk

1 week ago 9

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto memastikan para korban robohnya atap SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mendapatkan layanan kesehatan yang baik serta pendampingan psikologis agar dapat segera pulih dan kembali bersekolah.

“Karena yang bersekolah adalah anak-anak kami, masyarakat Kabupaten Bogor, hari ini kami memastikan bahwa para korban sudah terlayani dengan baik di rumah sakit. Hanya tersisa tujuh siswa yang masih dirawat,” kata Rudy saat meninjau kondisi bangunan yang ambruk, Rabu.

Ia menyebut dari 30 lebih siswa yang sempat dibawa ke rumah sakit, sebagian besar telah diperbolehkan pulang. Saat ini tinggal enam siswa yang masih menjalani observasi tim dokter karena satu di antaranya sudah pulang.

Selain penanganan medis, pemerintah daerah juga menyiapkan layanan trauma healing bagi para siswa. Langkah ini dilakukan untuk membantu pemulihan kondisi psikologis agar para siswa tidak takut kembali beraktivitas di sekolah.

“Kami memastikan tahapan trauma healing dilakukan dengan baik. Jika ada siswa yang membutuhkan pendampingan khusus, Pemkab Bogor siap mendatangi rumah mereka,” ujarnya.

Rudy menegaskan proses kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan meski gedung sekolah terdampak tidak bisa digunakan sementara. Namun, pihak sekolah bersama orang tua siswa akan mengambil keputusan bersama mengenai teknis pelaksanaan belajar selanjutnya.

“Besok pihak sekolah akan mengundang orang tua siswa untuk bermusyawarah. Belum memungkinkan langsung menggelar KBM, karena kami ingin memberi waktu agar kondisi psikologis siswa pulih,” kata dia.

Baca juga: Pemprov Jabar bangun ruang kelas baru tangani SMKN ambruk di Bogor
Baca juga: SMKN 1 Cileungsi ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung

Menurut dia, kegiatan belajar di rumah akan tetap dijalankan sementara waktu. Pemerintah daerah bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan membahas solusi teknis agar siswa bisa kembali bersekolah dengan aman.

Bupati menyampaikan bahwa meskipun kewenangan SMA/SMK berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemkab Bogor tetap ikut serta dalam penanganan karena menyangkut warga Kabupaten Bogor.

Ia menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah kesehatan dan psikologis siswa. Evaluasi terhadap bangunan sekolah juga akan dilakukan untuk memastikan keamanan ke depan.

“Anak-anak ini adalah masa depan Indonesia, mereka harus tetap semangat bersekolah tanpa rasa takut,” ujar Rudy.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bogor, Ade Hasrat di lokasi kejadian, menyebutkan atap dan dinding bangunan SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ambruk pada Rabu pagi ketika kegiatan belajar-mengajar berlangsung, menyebabkan sedikitnya 31 siswa dan guru mengalami luka-luka.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 09.15 WIB di Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi. Saat itu, siswa kelas 10 dan 12 sedang mengikuti pelajaran, kemudian tiba-tiba bagian atap dan dinding ruang kelas runtuh.

Laporan BPBD mencatat ada empat ruangan yang terdampak, terdiri atas dua ruang kelas dan dua ruang pertemuan. Sejumlah siswa yang berada di dalam ruangan tertimpa reruntuhan sebelum berhasil dievakuasi oleh guru dan petugas gabungan.

Baca juga: Gubernur Jabar instruksikan evaluasi sekolah rawan roboh

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |