Lubuk Basung (ANTARA) - Bupati Agam mengajak masyarakat untuk memviralkan berbagai keunikan potensi objek wisata pada salah satu daerah di Sumatera Barat itu, salah satunya Sungai Janiah yang terdapat ikan seukuran kerbau.
"Viralkan seluruh potensi wisata yang kita miliki di media sosial seperti Sungai Janiah, Bukik Batanjua dan lainnya," kata Bupati Agam Sumatera Barat Benni Warlis di Lubuk Basung, Selasa
Ia mengatakan bahwa Agam sangat kaya dengan destinasi wisata yang memiliki keunikan sumber daya alam yang tidak dimiliki daerah lain.
"Khusus di Sungai Janiah dengan jenis ikan yang bahkan teridentifikasi. Keunikan Sungai Janiah terletak pada keberadaan ikan-ikan yang dipercaya oleh masyarakat sebagai ikan sakti," katanya.
Ikan-ikan ini memiliki perilaku unik karena hanya mengonsumsi makanan manusia seperti jeruk, kerupuk, dan nasi.
"Lebih menarik lagi, masyarakat sekitar meyakini bahwa ikan ini tidak boleh dimakan, sehingga keberadaan tetap lestari hingga kini,” katanya.
Sungai Janiah yang terletak di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam sudah lama menjadi salah satu obyek wisata karena terkenal dengan mitos "Ikan Sakti".
Ikan sakti itu konon berawal dari sepasang anak kecil yang berusia 8 dan 10 tahun, yang berubah menjadi ikan setelah jatuh ke lubuk saat hendak ke surau pada waktu subuh.
Sejak saat itu, lubuk tersebut dianggap keramat oleh warga sekitar, dan kini telah menjadi objek wisata di Sumatera Barat.
Ia mengatakan sejak usianya enam tahun telah akrab dengan lokasi wisata ini.
“Dari kecil saya sering datang ke sini, melihat ikan sakti yang ukurannya sebesar kerbau,” ujarnya mengenang.
Ia menambahkan Sungai Janiah, Bukik Batanjua juga menjadi daya tarik wisata legendaris di wilayah tersebut.
Mitosnya masyarakat percaya, barang siapa yang berhasil menjangkau lempeng batu di ujung bukit itu, akan dimudahkan rezekinya.
"Ini adalah bagian dari warisan budaya yang harus kita lestarikan. Sungai Janiah, Bukik Batanjua dan destinasi lainnya bukan hanya potensi wisata, tapi juga cerminan kearifan lokal,” katanya.
Ia berharap agar dengan promosi bersama dan partisipasi aktif masyarakat, kawasan ini dapat berkembang menjadi destinasi wisata unggulan yang mampu memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar.
Ia juga mengapresiasi kebersihan area wisata, termasuk masjid dan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) yang dinilainya cukup terjaga.
"Mudah-mudahan kunjungan semakin ramai dan ekonomi masyarakat ikut terdongkrak," katanya.
Baca juga: Bunga Rafflesia Bangkai Mekar Bersatu di Agam
Baca juga: BPDLH: Pohon Besar di Koto Malintang Agam Jadi Daya Tarik Wisata
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025