Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan kesiapan pihaknya menyerap jagung hasil tanam Polri sebagai langkah strategis mendukung ketahanan pangan dan mewujudkan target swasembada jagung Nasional secara berkelanjutan.
"Bulog siap menyerap seluruh jagung hasil tanam Polri," kata Rizal dalam keterangan di Jakarta, Rabu (1/10).
Dia menyampaikan sebelumnya pada akhir September 2025, pihaknya bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo; Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan; Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaksanakan Panen Raya Jagung Serentak di Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.
Panen itu juga dihadiri Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, serta Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto.
Menurut Rizal, panen itu menjadi momentum strategis, karena menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung visi besar swasembada pangan Indonesia tahun 2025.
Dia menekankan pentingnya sinergi semua pihaknya baik pemerintah, Bulog, Polri, TNI, serta masyarakat yang bergerak bersama demi mewujudkan swasembada pangan.
"Panen raya jagung bukan sekadar seremoni, tetapi bukti komitmen bahwa kita mampu mengandalkan kekuatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional," tutur Rizal.
Baca juga: Bapanas perkuat Gerakan Selamatkan Pangan lewat "platform digital"
Dia mengatakan pemerintah di bawah komando Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen menjaga harga jagung di tingkat petani. Harga minimal Rp5.500/kg untuk kadar air 18–20 persen dan Rp6.400/kg untuk kadar air 14 persen ditetapkan sesuai Keputusan Kepala Bapanas Nomor 216 Tahun 2025.
Kebijakan itu merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
Lebih lanjut Rizal menyebutkan panen raya jagung Kuartal III tahun 2025 dilakukan serentak di seluruh Indonesia di lahan seluas 1.788 hektare, termasuk di OKU Timur seluas 52 hektare dengan produksi harian mencapai 7.153 ton.
Secara nasional, estimasi panen jagung kuartal III mencakup 166.512 hektare dengan total produksi sekitar 751.442 ton.
Bulog telah menyerap 76,9 ribu ton jagung produksi dalam negeri, dengan stok tersimpan mencapai 72 ribu ton hingga pekan ketiga September 2025.
"Bulog juga ditugaskan menyalurkan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung sebesar 52,4 ribu ton kepada 2.019 peternak dengan harga Rp5.500/kg," kata Rizal.
Baca juga: Kapolri hadiri panen raya jagung di OKU Timur Sumsel
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.