BRIN tegaskan pengalihan rute jalan demi keamanan objek vital Nasional

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan tidak menutup jalan akses di Kawasan Obyek Vital Nasional di Kawasan Sains dan Teknologi BJ. Habibie, Serpong, Tangerang Selatan, melainkan mengalihkan ke jalan baru yang sudah dibangun BRIN.

Pengalihan akses jalan ini bertujuan memperkuat keamanan, keselamatan, serta kelancaran operasional fasilitas teknologi dan nuklir.

"Pengalihan ini sangat penting untuk memastikan integrasi kawasan dan mencegah risiko akses ilegal yang dapat membahayakan fasilitas vital negara. Jalan lingkar luar telah kami siapkan sebagai jalur alternatif yang memenuhi standar jalan tingkat provinsi," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Handoko menjelaskan pengalihan akses jalan ini merupakan tindak lanjut dari penetapan Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie sebagai Obvitnas sesuai dengan Perpres Nomor 63 Tahun 2004 dan Keputusan Kepala BRIN Nomor 191/I/HK/2024.

Dengan status tersebut, KST B.J. Habibie menjadi area yang memerlukan tingkat pengamanan tinggi, mengingat di dalamnya terdapat fasilitas nuklir, area pengembangan roket dan propelan, serta laboratorium berstandar internasional.

Handoko juga menekankan pihaknya telah memfasilitasi berbagai kebutuhan masyarakat terkait hal ini.

Baca juga: Kepala BRIN: Pendidikan dan riset jadi kunci atasi tantangan global

"Kami memahami kekhawatiran warga, terutama pelaku usaha kecil di sekitar kawasan. Oleh karena itu, BRIN membuka peluang kemitraan agar dampak ekonomi bisa diminimalkan," ujar dia.

Selain faktor aspek keamanan, ungkap Handoko, pengalihan akses jalan ini juga merupakan bagian dari strategi BRIN untuk mengantisipasi pengembangan fasilitas nuklir di masa mendatang.

Mulai 2026, BRIN berencana membangun reaktor baru dan fasilitas siklotron, yang akan meningkatkan aktivitas dan tingkat risiko di kawasan ini.

Handoko juga memastikan koordinasi erat dengan pemerintah daerah, termasuk Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk pemeliharaan jalan lingkar luar, pemasangan marka, lampu penerangan jalan umum, dan rambu peringatan.

Kendati demikian, hingga saat ini Selasa (14/10), pengalihan akses jalan belum diwujudkan karena BRIN mengedepankan koordinasi dengan semua pihak, seperti Gubernur Banten, Gubernur Jawa Barat, beserta jajarannya.

Melalui hal ini, Handoko berharap BRIN dapat menjadikan kawasan KST B.J. Habibie dapat beroperasi secara optimal sebagai pusat riset nasional yang aman, tertata, dan mendukung pencapaian Indonesia sebagai negara berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca juga: 11 ilmuwan BRIN masuk daftar 2 persen peneliti terbaik dunia

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |