Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Bumi Anoa pada tahun 2024 meningkat sebesar 5,40 persen.
"Jadi, pertumbuhan ekonomi di Sultra pada tahun 2024 itu sebesar 5,40 persen. Juga meningkat dibanding tahun sebelumnya (2023) yang hanya sebesar 5,35 persen," kata Pelaksana Kepala BPS Sultra Surianti Toar saat ditemui di Kendari, Rabu.
Surianti menyebutkan pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada industri pengolahan sebesar 12,98 persen, diikuti administrasi pemerintahan pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 11,98 persen, informasi serta komunikasi sebesar 7,81 persen.
"Sementara, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan sebesar 3,85 persen," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa PDRB untuk pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi Lembaga NonProfit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 12,42 persen, diikuti komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 9,02 persen, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,12 persen, dan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 2,09 persen.
"Sementara, komponen ekspor barang dan jasa mengalami kontraksi sebesar 5,77 persen. Kemudian, komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran juga tercatat mengalami kontraksi sebesar 9,38 persen," jelasnya.
Surianti juga mengungkapkan bahwa perekonomian di wilayah Bumi Anoa juga didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 23,48 persen, diikuti oleh pertambangan dan penggalian sebesar 21,13 persen.
Llau perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,53 persen, konstruksi sebesar 12,15 persen, serta industri pengolahan sebesar 9,40 persen.
Kemudian, juga didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 46,14 persen, diikuti oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 40,45 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 34,75 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 12,17 persen, dan komponen perubahan investor 0,75 persen.
Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025