BPOM tingkatkan daya saing produk pangan lewat peresmian industri PMA

1 week ago 5
Pabrik tersebut akan menciptakan lebih dari seribu lapangan pekerjaan

Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meresmikan PT Goday Food Bukit Indah, sebuah industri penanaman modal asing di bidang pangan olahan, yang diharapkan membawa teknologi baru yang memacu efisiensi produksi dan daya saing produk nasional.

Hal itu disampaikan Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Taruna menyebutkan pentingnya PMA untuk memahami regulasi yang berlaku di Indonesia, khususnya terkait cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) dan cara peredaran pangan olahan yang baik (CPerPOB).

Dia juga mendorong agar dilakukan pengembangan produk-produk pangan olahan yang rendah gula, garam, dan lemak, yang menjadi faktor risiko penyakit tidak menular.

"Langkah ini dapat menambah opsi pangan olahan yang mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat” bagi masyarakat," katanya.

Adapun PT Goday Food Bukit Indah, katanya, telah memenuhi persyaratan keamanan pangan serta menerapkan persyaratan sesuai CPPOB.

Karena itu, pihaknya menerbitkan Izin Penerapan CPPOB untuk dua jenis produk dan juga tiga nomor izin edar untuk produk bakeri dan makanan ringan.

Dia pun mendorong agar praktik baik yang diterapkan di pabrik ini dapat dijadikan model untuk pengembangan pabrik baru di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah sehingga dapat memenuhi persyaratan perizinan yang sama.

Pihaknya selalu siap memberikan pendampingan guna memastikan industri pangan berkembang secara berkelanjutan.

“Kolaborasi antara regulator dan pelaku usaha diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri pangan yang sehat, kompetitif, dan berdaya saing, baik di pasar domestik maupun internasional,” dia menuturkan.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PT Goday Food Bukit Indah Su Haijun mengapresiasi BPOM dan pemerintah Indonesia atas standar ketat dalam keamanan pangan yang pada akhirnya akan membangun kepercayaan konsumen.

Dia menjamin bahwa harga terjangkau pada produknya tidak berarti mengorbankan kualitas, dan skala besar bukan berarti produk yang dihasilkan biasa-biasa saja.

Dia menambahkan, pabrik tersebut akan menciptakan lebih dari seribu lapangan pekerjaan.

Dia menjelaskan sejumlah alasannya membuka pabrik baru di Indonesia, yakni populasi yang banyak di Asia Tenggara, serta pasar yang besar dengan permintaan produk pangan berkualitas.

“Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk pertumbuhan industri pangan. Kami ingin berbagi visi kami untuk memberikan cemilan lezat dan bergizi kepada setiap keluarga dengan harga yang terjangkau,” ujar Su Haijun.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |