Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan tidak ada kerusakan yang disebabkan gempa berkekuatan magnitudo 2,6 yang mengguncang Cianjur, pada Kamis, namun pendataan tetap dilakukan di sejumlah kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur, mengatakan selama satu pekan terakhir Cianjur sempat diguncang beberapa kali gempa, namun tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa termasuk yang terjadi Kamis siang.
"Selama satu pekan terakhir terjadi beberapa kali gempa, ada yang dirasakan cukup kencang termasuk hari ini dan ada yang tidak dirasakan masyarakat, namun tidak berdampak terhadap kerusakan pada bangunan," katanya.
Seiring gempa yang kerap terjadi, pihaknya mengimbau warga di sejumlah kecamatan seperti Cianjur, Cugenang dan Warungkondang, tidak panik dan tetap waspada segera mencari tempat aman ketika merasakan getaran gempa cukup kencang guna menghindari hal tidak diinginkan.
"Kami minta masyarakat tidak panik, tetap waspada dan segera keluar rumah ketika merasakan getaran gempa yang cukup kencang, kami berharap tidak ada lagi bencana besar melanda Cianjur, namun kesiapsiagaan tetap ditingkatkan," katanya.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 13:23 WIB berpusat di koordinat 6.85 LS dan 107.1 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 km Barat Daya Kabupaten Cianjur.
Kepala BMKG Jawa Barat Teguh Rahayu, mengatakan gempa kategori gempa dangkal dengan pusat gempa di kedalaman 6 kilometer di bawah permukaan tanah dipicu aktivitas sesar aktif di kawasan Kecamatan Cugenang dan belum ada laporan adanya gempa susulan.
"Catatan aktivitas gempa di Cianjur sepanjang Januari hingga April 2025 tercatat 9 kali gempa yang dirasakan dan 12 gempa yang tidak dirasakan, sehingga kami mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak panik dan tidak terpengaruh isu menyesatkan," katanya.
Sementara gempa magnitudo 2,6 yang mengguncang sebagian besar wilayah kota Cianjur, dirasakan cukup kencang membuat warga berhamburan keluar ruangan seperti di Kelurahan Sawahgede, bahkan mereka bertahan cukup lama di luar rumah guna menghindari gempa susulan.
"Cukup lama di luar rumah karena takut gempa susulan, kami masih trauma dengan gempa tahun 2022, karena terjadi saat siang hari, getaran gempa cukup kencang dirasakan di dalam rumah," kata warga Kelurahan Sawahgede Wulansari.
Baca juga: Badan Geologi catat gempa Gunung Gede menurun masyarakat tetap waspada
Baca juga: TNGGP : Masyarakat kaki Gunung Gede-Pangrango siaga dan waspada
Baca juga: Penutupan Gunung Gede-Pangrango diperpanjang hingga 21 April
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025