BP Taskin luncurkan Aglomerasi Percepatan Pengentasan Kemiskinan

1 month ago 5

Jakarta (ANTARA) - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) meluncurkan Program Aglomerasi Percepatan Pengentasan Kemiskinan melalui kesepakatan nota kesepahaman dengan pemerintah daerah dan pelaku swasta.

Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko dalam keterangannya melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta, Rabu, mengatakan kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam mengintegrasikan bangsa untuk mempercepat upaya pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan.

"Kami percaya, dengan dukungan pemerintah daerah dan sektor swasta, program ini dapat mempercepat proses transformasi sosial ekonomi secara signifikan," katanya.

Program yang dipusatkan di wilayah Cirebon Raya ini mengusung model Semi-Closed-Loop Supply Chain (SCLSC) berbasis koperasi yang memadukan sektor produksi, pengolahan, distribusi, dan pemanfaatan limbah agar lebih efisien, produktif, serta ramah lingkungan.

Ia menyatakan kolaborasi multipihak merupakan jawaban atas tantangan kompleks pengentasan kemiskinan yang tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja.

Sinergi dengan pemerintah daerah dan sektor swasta diharapkan mempercepat transformasi sosial ekonomi.

Baca juga: BP Taskin ajak masyarakat manfaatkan lahan tidur, entaskan kemiskinan

Budiman menambahkan melalui koperasi sebagai pilar utama, program ini akan mendorong modernisasi sektor pertanian, penguatan energi terbarukan, serta penciptaan lapangan kerja yang lebih berkualitas.

BP Taskin menargetkan angka kemiskinan ekstrem dapat ditekan hingga nol persen pada tahun 2029, sedangkan kemiskinan relatif diturunkan ke kisaran 4,5–5 persen.

Untuk mencapai target tersebut, kata Budiman, lembaga ini juga tengah menyusun Rencana Induk Pengentasan Kemiskinan 2025–2029.

Baca juga: BP Taskin bantu berdayakan penerima bansos yang graduasi berwirausaha

Pada kesempatan sama, Wali Kota Cirebon Effendi Edo menyambut integrasi kebijakan daerah dengan dukungan teknologi dan rantai pasok terhubung akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat, sekaligus memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam pembangunan.

"Dukungan teknologi dan integrasi rantai pasok akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat di wilayah Cirebon Raya," katanya.

Program ini akan melibatkan kegiatan pelatihan keterampilan, pemberdayaan ekonomi, serta pengembangan akses layanan sosial dasar.

"Inovasi dan pemanfaatan teknologi menjadi fokus agar dampaknya lebih luas dan berkelanjutan," ujarnya.

Ia mengatakan Cirebon Raya diproyeksikan menjadi pusat produksi pangan dan material energi berbasis sumber daya lokal, sebagai model percontohan nasional bagi transformasi ekonomi lokal berbasis koperasi dan teknologi.

Inisiatif ini juga diarahkan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam pengurangan kemiskinan, ketahanan pangan, energi bersih, pekerjaan layak, dan pertumbuhan ekonomi inklusif.

Baca juga: BP Taskin berdayakan 60 Kopdes kelola tambang emas di Lombok Barat

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |